Jakarta, Otomania - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin sudah memenuhi undangan dari penyelenggara MotoGP, yaitu Dorna Sport untuk datang ke GP Sepang, Malaysia. Tujuannya, membahas gelaran MotoGP di Indonesia, khususnya Palembang.
Kesempatan itu, Alex bertemu langsung dengan CEO Dorna Carmelo Ezpeleta dan Chief Designer Herman Tilke. Ada pembahasan soal desain Sirkuit baru hingga penentuan tahun penyelenggaraan.
Kesimpulannya, Dorna memberikan kesempatan kepada Palembang untuk menjadi salah satu tuan rumah MotoGP pada 2018. Lantas, bagaimana pendapat pengelola Sirkuit Internasional Sentul yang gagal menjadi tuan rumah?
Baca: Gagal Gelar MotoGP, Sentul Belum Menyerah
Menurut Irawan Sucahyono, Circuit Advisor Sentul, pihaknya sudah tahu Palembang ditunjuk Dorna untuk menggelar MotoGP pada 2018. Bahkan, sudah mengetahui anggaran yang digunakan bersih dari investor, bukan pakai uang negara.
"Sentul tetap bersiap-siap mengambil alih MotoGP bila Palembang gagal mendapatkan kalender pada 2018," kata Irawan kepada Otomania melalui pesan singkat, Minggu (30/10/2016) sore.
Irawan melanjutkan, semua keputusan ada di tangan Dorna dan kesanggupan dari pemerintah daerah Palembang. Tetapi, jika sirkuit segera dibangun, maka Ibu Kota provinsi Sumatera Selatan itu bisa menggelar MotoGP 2018.
Baca: Peluang MotoGP Indonesia Ada di Palembang
"Tetapi jika memang tidak siap, kita akan langsung mengmabil alih. Kita juga sudah ada investornya, tetapi dengan adanya pihak yang memaksakan di Palembang, tentunya kita berikan kesempatan kepada Dorna untuk menjajaki," ujar Irawan.
Sejauh ini, lanjut dia pihak Sirkuit Sentul masih sering berkomunikasi dengan Dorna. Bahkan, di GP Sepang, Malaysia ada perwakilan yang ikut bertemu dengan penyelenggara MotoGP itu.
"Nanti bagaimana kelanjutannya, kita akan berbicara lagi dengan Dorna," kata dia.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR