Jakarta, Otomania – Sistem alarm pada mobil membantu pemilik untuk terhindar dari aksi kriminal. Pengoperasiannya biasanya menggunakan remote alarm yang digabungkan dengan kunci utama. Pemilik hanya tinggal menekan tombol saat meninggalkan kendaraan, dan sistem alarm aktif.
Namun seperti perangkat lain, terkadang alarm dan remote mengalami masalah yang membuat sistem alarm sulit untuk dioperasikan.
“Alarm itu jarang rusak, paling karena usia pemakaian. Kalau pun rusak biasanya dari remote alarm yang bermasalah. Ini bisa menimpa sistem alarm bawaan pabrikan juga,” ucap Henry dari Karunia Jaya Motor Pasar Palmerah kepada Otomania beberapa waktu lalu.
Pertama, kondisi tombol remote yang sudah rusak atau kehabisan baterai. Untuk alasan pertama remote kerap dibawa-bawa mengalami beragam kondisi seperti tertekan, tertindih, terantuk permukaan keras dan terkena air membuat remote korslet.
Selain itu jika tidak awas, pemilik kendaraan kerap manaruh remote di tempat bersuhu panas. Komponen di dalam remote seperti resistor, kapasitor dan dioda rentan mengalami gangguan dalam kondisi suhu tinggi.
Masalah klasik lainnnya adalah gangguan frekuensi akibat keberadaan tiang pemancar BTS, radio, dan metal protector. Solusinya adalah memindahkan mobil jauh dari jangkauan frekuensi lain atau sedekat mungkin menempel remote dengan sela pintu mobil. Remote alarm terbaru menyediakan frekuensi ganda untuk mengatasi masalah ini.
Saat ini pemilik kendaraan tidak perlu khawatir dengan permasalahan remote alarm kendaraan. Di pasaran aftermarket, bahkan sudah banyak tersedia beragam alarm yang dapat dipilih dengan beragam kelebihan.
“Saat ini alarm hadir dengan beragam merek dan teknologi. Harganya pun ada yang mulai Rp 300.000 sampai jutaa rupiah.Pemasangan pun hanya satu jam saja untuk mengganti alarm,” ucap Henry.
| Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR