Tangerang, Otomania – Honda Freed sudah menemui saat-saat terakhirnya. PT Honda Prospect Motor (HPM) menyatakan tidak lagi memproduksi model Freed di pabrik Karawang, Jawa Barat, sejak Juni lalu. Saat ini yang tersisa tinggal unit yang ada di diler saja.
Marketing & After Sales Service Director HPM Jonfis Fandy menuturkan, berhentinya proses produksi MPV pintu geser itu karena permintaannya terus menurun. Sebab, pasarnya beralih ke model Honda lainnya.
“Setelah prinsipal mengumumkan akan mengeluarkan yang baru kita langsung stop produksi. Kalau mau bawa yang baru belum tahu, karena dari segi harga akan sangat tinggi sekali,” kata Jonfis ketika ditemui Otomania di ICE, BSD, Tangerang, Kamis (11/8/2016).
Mahalnya harga itu, lanjut Jonfis bukan tanpa alasan. Sebab, secara spesifikasi dan juga perubahan sangat signifikan. HPM kata dia tidak mau jika dibawa ke Indonesia mengalami penurunan kualitas dan menghilangkan fitur.
“Kita inginnya tidak seperti itu. Bisa saja kita turunkan tetapi nanti bisa mengecewakan konsumen. Ada yang harganya dijual murah, tetapi secara kualitas jauh beda dengan yang ada di luar negeri,” ucap Jonfis.
Namun, Jonfis menegaskan tidak menutup kemungkinan model tersebut bisa lagi dijual di Indonesia. Ke depan, HPM akan melihat bagaimana perkembangan dan permintaan pasar.
Freed itu sendiri mulai dijual di Indonesia sejak 2009, tren penurunan permintaan mulai terlihat pada 2014. Ketika itu total penjualannya hanya mencapai 6.517 unit, atau anjlok dari tahun sebelumnya yang tembus 18.595 unit.
Selain Jepang, Indonesia ditunjuk sebagai basis produksi untuk pasokan ke negara di kawasan Asia Tenggara. “Kalau untuk ketersediaan suku cadang kita masih menjaminnya, konsumen tidak perlu khawatir,” ucap Jonfis.
Hilangnya Freed, membuat rival Toyota Sienta bermain sendirian di segmen MPV boxy ini. Sienta sendiri baru meluncur di tahun ini, pada IIMS 2016, April lalu.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR