Jakarta, Otomania - Tipe E CVT jadi varian tertinggi di keluarga Honda HR-V bermesin 1.500 cc. Datang sebagai sebuah urban SUV, salah satu kelebihan yang ditawarkan selain memiliki fitur lengkap adalah tingkat konsumsi bahan bakar yang efesien.
Untuk membuktikan hal tersebut, Otomania mencoba untuk mengujinya. Metode pengetesan yang diterapkan cukup sederhana, yakni mengandalkan fitur penghitung konsumsi yang ada pada multi information display (MID) H-RV.
Rute pengetesan fokus pada area dalam kota, baik jalan biasa dan ruas tol. Sebelum memulai perjalanan, trip speedometer dan konsumsi bahan bakar direset hingga posisi nol, setelah itu baru perjalanan dimulai.
Kawasan Kuningan, Pejompongan, dan Kemayoran menjadi rute awal yang dilewati. Tingkat kepadatan saat jam-jam sibuk menjadi santapan Otomania ketika melintasinya, otomatis pola berkendara juga lebih cendrung santai.
Bahkan kondisi tersebut juga membuat HR-V lebih sering dihadapkan pada situasi stop n go, dan berjalan lambat. Beda halnya ketika melintas di ruas Tol Wiyoto Wiyono di malam hari, kondisi yang lenggang membuat pola berkendara cenderung konstan pada kecepatan 80 kpj.
Kesempatan ini juga Otomania manfaatkan untuk merasakan putaran atas mesin 1.5L yang diklaim memiliki tenaga 120 PS dan torsi 145Nm.
Ketika menekan habis pedal gas, putaran tenaga masih mengalami sedikit jeda, namun tidak sampai membuat momen putarnya hilang. Bila ingin lebih agresif, pengemudi bisa memainkan paddle shift di balik kemudi untuk mengontrol transmisi 6 percepatan CVT yang menjadi salah satu fitur unggulan.
Selam dua hari pengetesan, akhirnya Otomania berhenti pada jarak 135,4 km. Tanpa melakukan pengisian ulang, odometer takaran bensin yang awalnya full berkurang hingga empat bar, dan penghitung konsumsi bahan bakar ada di angka 12,5 kpl.
Artinya 1 liter bensin yang digunakan HR-V 1.5L E CVT rata-rata bisa menempuh jarak 12,5 km. Untuk sebuah urban SUV dengan bodi yang lumayan bongsor, takaran bensin bisa di atas 10 kpl sudah cukup ideal, apalagi penggunaan dalam kota yang lebih banyak dihadapkan kondisi stop and go.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR