Jakarta, Otomania - Tren penjualan mobil bekas (mobkas) rupanya masih belum mengalami kenaikan signifikan. Mobil88 sebagai penyedia mobkas yang berada di bawah payung PT Astra International tbk belum melihat adanya perkembangan positif selama semester awal 2016.
Halomoan Fischer, Chief Operating Officer Mobil88 mengatakan, sampai saat ini penjualan semester awal belum banyak pergerakan. "Dibandingkan tahun lalu, tahun ini masih flat, artinya sedikit sama dengan tahun lalu. Untuk peningkatan baru terjadi hanya pada saat momen Lebaran kemarin, naik 10 persen aja dibandingkan bulan biasanya," ucap Halomoan kepada Otomania, Jumat (29/7/2016).
Menurutnya, pada bulan biasa penjualan sekitar 1.300 - 1.400 unit, jelang Lebaran periode Juni sampai Juli mencapai 1.600 unit. Kondisi ini dinilai belum terlalu baik mengingat target yang ditetapkan Mobil88 hingga akhir tahun berada di angka 25.000 unit.
Diukur dari angka 1.300 unit per bulan hingga Mei 2016, berarti total penjualan Mobil88 sudah diangka 6.500 unit. Sedangkan bila ditambah kenaikan 10 persen pada Juni dan Juli, yakni 1.600, berarti penjualan dua bulan tersebut diangka 3.200 unit dengan total akumulasi keseluruhan ada di angka 9.700 unit.
Dari target 25.000, berarti masih ada sisa 15.500 yang harus dikejar pada semester dua 2016 ini.
Tren Pergeseran
Menurutnya, salah satu kendala yang dihadapi saat ini karena ada banyaknya pergeseran tren penjualan mobkas. Meski sekalanya kecil namun tetap memberikan dampak pada lambatnya laju penjualan ke segmen yang tersedia.
"Saat ini memang ada pergeseran, Mobil MPV 7-seater mulai mengalami perlambatan akibat orang lebih cari small car. Selain itu saat ini konsumen lebih cari mobil matik dari pada manual. Kondisi ini sedikit berpengaruh pada sisi penjualan, bila unitnya tidak tersedia otomatis mambuat perlambatan penjualan terhadap stok yang ada," ucapnya.
Sedangkan usaha untuk mengejar sisa target, Fischer mengatakan saat ini Mobil88 sedang menambah jajaran cabang serta melakukan relokasi. Untuk cabang baru akan ada satu lagi yang dibuka di Depok pada semeter dua, sedangkan relokasi baru dilakukan dibeberapa tempat, contohnya menarik cabang di Bali dari awalnya di kawasan Jimbaran menjadi di tengah kota.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR