Toyota Indonesia Mulai Mengenal “Recall”

Jakarta, Otomania – PT Toyota Astra Motor (TAM), Senin (18/7/2016) mengumumkan kampanye perbaikan massal (recall) terhadap empat model andalannya di Indonesia. Program yang berjuluk Special Service Campaign (SSC) tersebut mengharuskan Toyota menarik Camry, Corolla, Vios, dan Yaris, dengan total 40.280 unit.

Alasannya, karena keempat model yang diproduksi mulai 2001 hingga 2008 itu diduga bermasalah pada komponen inflator kantung udara hasil dipasokan Takata. Meski terbilang lambat, karena aksi tersebut sudah dilakukan Honda lebih awal pada Februari 2016, tetapi langkah ini merupakan suatu kemajuan Agen Pemegang Merek (APM) Toyota di Indonesia.

Setelah bertahun-tahun, baru kali ini, ketika ada kampanye perbaikan massal TAM berani mengumumkannya dihadapan media agar bisa disampaikan kepada pelanggan di seluruh Indonesia. Padahal, sebelumnya ada beberapa kasus serupa,  tetapi tidak diinformasikan seperti sekarang ini.

Lantas,kenapa alasannya TAM baru sekarang berani melakukan recall secara terbuka seperti sekarang ini?

General Manager Technical Service PT TAM Dadi Hendriadi menjelaskan, seperti dijelaskan sebelumnya kalau selama ini perusahaan melakukan langkah tersebut menggunakan cara pendekatan personal kepada pelanggan melalui direct mail, karena memiliki data pelanggan lengkap.

“Demikian juga dengan SSC inflator kantung udara kali ini. Namun mengingat mobil yang masuk daftar SSC kali ini adalah produksi lama, kebanyakan sudah beralih kepemilikan dan sudah tidak masuk bengkel resmi, maka data pelanggan tidak update,” ujar Dadi kepada Otomania melalui pesan singkat, Selasa (19/7/2016).

Dadi melanjutkan, melalui direct mail rupanya tidak terlalu efektif untuk kasus ini. Sebab, sejak prinsipal (Toyota Motor Corporation/TMC) menginformasikan awal 2016, perusahaan langsung menghubungi pelanggan bersangkutan dan sudah ada yang diperbaiki namun jumlahnya tidak banyak.

“Jadi kami meminta kepada rekan-rekan media untuk mengumumkannya kepada pelanggan secara luas. Sampai sekarang angka mobil yang sudah diperbaiki masih terus berjalan,” kata Dadi.

Langkah tersebut, kata Dadi bukan semata-mata karena merek kantung udara Takata. Sebab, airbag serupa juga banyak digunakan merek lain, bahkan hingga ke luar Jepang. “Ini bernar-benar bukti peduli kami kepada pelanggan,” ucap Dadi.