Jakarta, Otomania – Ketua Umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata, memandang sepeda motor listrik bukan menjadi pilihan atau alternatif, bagi masyarakat di Tanah Air. Sebab, jika dilihat dari sasaran konsumen belum masuk dan infrastruktur juga tidak mendukung.
“Mau mengembangkan motor lsitrik tujuannya untuk apa? Menekan angka kecelakaan, polusi? Itu bisa saja, tetapi jika menggantikan motor mesin konvesional, saya pikir bukan jawabannya,” kata Gunadi menjawab pertanyaan Otomania, di Jakarta akhir pekan lalu.
Gunadi melanjutkan, ke depan, tren memang akan menuju kearah itu. Tetapi, tidak mudah, karena membutuhkan waktu yang lama dan juga infrastruktur yang memadai. Namun, dalam beberapa tahun, motor dengan bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi pilihan masyarakat.
“Secara teknologi juga motor listrik masih mahal, harganya juga seperti itu, jadi belum bisa popular di Indonesia,” ucap Gunadi.
Belakangan ini, PT Gransindo Inter Global dan Institut Teknolologi Sepuluh November (ITS) telah memamerkan motor listrik bernama Gesits. Perkenalan pertama dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, seperti Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan (Ristek dan Dikti) Tinggi, Muhammad Nasir, Rektor ITS Joni Hermana, dan jajaran Direksi Garansindo.
Nama Gesits sendiri merupakan akronim dari, Garansindo Electric Scooter ITS. "Produk ini merupakan bukti kalau anak bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi maju di dunia otomotif," ucap Muhammad Al Abdullah, CEO Grup Garansindo.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR