Jakarta, Otomania – Datsun Indonesia sudah dua tahun berada di pasar otomotif nasional dengan dua produk di segmen low cost green car (LCGC), yakni Go Panca dan Go+ Panca. Saat ini, jaringan penjualannya sudah mencapai 106 diler, dan rencananya ditambah menjadi 115 diler di tahun fiskal 2016 ini.
Namun, sebagian besar diler Datsun tersebut masih “nebeng” dengan diler Nissan. Wajar saja, karena Datsun di Indonesia berdiri di bawah naungan PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Lantas, sampai kapan dan sudah mampu jika membuka diler sendiri lebih banyak lagi?
“Saat ini kita masih bareng Nissan, jadi setiap ada diler baru selalu ada Datsun dan Nissan. Tetapi, ke depannya mungkin bisa jadi berbeda,” ujar Indriani Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia, saat acara buka puasa bersama di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2016).
Namun, kata Indri, gabungnya diler tersebut ada untungnya. Pertama dari segi segmentasi semakin meluas, karena produk yang dijual Datsun tidak dimiliki oleh Nissan, begitu juga sebaliknya.
“Kalau kita kan bisa masuk ke pasar yang paling kecil. Ke depan, juga tidak menutup kemungkinan ada diler Datsun sendiri di beberapa kota kecil atau besar. Kita lihat saja nanti,” ucap Indri.
Diler Datsun Eksklusif sendiri sekarang jumlahnya baru ada tujuh. Penyebarannya di Jakarta (dua diler), Bandung, Surabaya, Makkasar, Medan dan Malang. Ke depan, akan ditingkatkan, namun belum bisa diinformasikan waktunya, sebab masih dalam tahap perencanaan.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR