Ini sebenarnya salah kaprah pengemudi. Lampu hazard hanya digunakan pada saat keadaan darurat, namun sering digunakan saat keadaan hujan deras. Hal ini membuat bingung pengendara lain mengenai keadaan jalan di depan. Terlebih jika kendaraan tersebut berpindah-pindah jalur yang membuat bingung pengemudi lain karena lampu sein tidak menyala.
5. Menggunakan bahu jalan dengan kecepatan tinggi
Bahu jalan sering dijadikan jalan pintas untuk mempercepat waktu tempuh karena kondisi jalan macet. Ini jelas salah mengingat fungsi bahu jalan bukan untuk mendahului terlebih dengan kecepatan tinggi. Hal ini juga termasuk membahayakan.
6. Menambah laju kendaraan saat lampu penunjuk lalu lintas berwarna kuning
Lampu kuning mengartikan pengendara harus mengurangi kecepatan karena lampu penunjuk lalu lintas akan menyala merah yang mengartikan berhenti. Sayangnya lampu kuning malah diartikan untuk menambah laju kecepatan di perempatan jalan.
7. Memainkan ponsel saat berkendara atau kegiatan lain
Mengendarai kendaraan sejatinya adalah pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Jika dilakukan sembari mengerjakan pekerjaan lain, seperti memainkan ponsel atau merias wajah tentu akan membuat pengendara tidak fokus dan berkendara menjadi terganggu. Hal ini akan merugikan pengemudi lain.
8. Berjalan pelan di lajur kanan
Lajur kanan adalah lajur untuk mendahului kendaraan yang artinya kendaraan bisa sedikit memacu kecepatan. Namun seringkali ada pengemudi yang mengendarai kendaraannya di sebelah kanan dengan kecepatan lambat. Alhasi, banyak kendaraan berusaha mendahului di sebelah kiri dan membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR