Jakarta, Otomania - IIMS 2016 bukan hanya menghadirkan parade mobil baru, tapi juga mobil modifikasi dan restorasi. Salah satu yang paling banyak mencuri perhatian adalah restorasi Suzuki Katana lansiran 2004 yang diubah dengan konsep Japan Domestic Market (JDM) lansiran 1984.
Andre, selaku pemilik sekaligus builder yang membangun restorasi Katanan ini, mengatakan bahwa konsep keseluruhan yang dibuatnya adalah mengacu pada SJ 30 JDM Version.
"Temanya SJ 30 JDM Version, tapi basisnya saya gunakan Katana 2008 dengan atap kembung. Saya rombak semuanya, dari bodi, rangka, interior, ekterior, sampai kaki-kaki dan perintilan lain seperti kaca, spion, pelek sampai bumper depan-belakang," ucap Andre kepada Otomania, Kamis (14/4/2016).
Proses pengerjaanya memakan waktu satu tahun. Pengarapan dimulai dari mengubah bodi standar Katana menjadi mirip dengan Suzuki Jimny lansiran 1984 dari Jepang, salah satunya dengan menghilangkan atap kembung menjadi model datar.
Setelah itu semua, rombakan interior pun dilakukan. Semua komponen yang ada pada interior dijamin asli, kecuali untuk sarung jok. Menurutnya untuk busa dan jok tetap asli, tapi sarung hanya bisa dibuat semirip mungkin dengan aslinya.
Perjuangan untuk membuat mobil ini nampak seperti asli membuatnya pergi ke Jepang untuk berburu beberapa part, khususnya bagian dasbor dan interior. Selebihnya ia berburu melalui e-bay di dunia maya.
Semua kaki-kaki pun diganti dengan baru, bahkan sampai urusan gardan dan kolong mobil dijamin tingkat kebersihanya, tidak ada satu bagian pun yang kotor. Asiknya lagi mobil ini sudah mengadopsi pengerak 4x4 yang siap tempur digunakan bermain lumpur.
Uniknya, untuk proses pengerjaan semua dilakukan menggunakan jasa lokal, artinya ia tidak menyerahkan ke builder handal lain. Hal ini diakui selain untuk mengirit biaya juga untuk membuktikan bahwa di Indonesia itu banyak tangan-tangan handal yang bisa menghasilkan karya bagus tapi dilupakan.
"Semua saya awasi sendiri, mulai dari nol sampai jadi. Untuk jasa saya gunakan jasa-jasa umum. Contoh, tukang las, tukan cat, sampai perbaikan interior, mereka tidak terkenal tapi kualitasnya sangat baik jadi sayang bila tidak dimanfaatkan. Yang paling unik adalah warna catnya, jadi memang dioplos dengan warna-warna lain tapi untuk catnya itu biasa bukan yang bermerek, tapi hasilnya luar biasa," paparnya yang menghabiskan dana sampai Rp 200 juta untuk merestorasi Katan 2004 ini.
Dalam ajan IIMS yang ada di booth outdoor, mobil ini banyak mengundang perhatian, khususnya para pengemar Jimny dan mobil retro. Bahkan mobil ini pun sudah ditawar sampai Rp 260 juta.
"Terakhir yang nawar mobil ini Rp 260 juta, tapi saya tidak lepas karena masih terasa lelah mengerjakannya. Tapi kalau penawaran selanjutnya bisa lebih menggoda saya akan pikir lagi," ucap Andre.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR