Jakarta, Otomania – Tak semua suka nama produk yang ditawarkan produsen. Yamaha Xabre misalnya, di berbagai forum dan kolom komentar para penggiat blog banyak dibahas tentang penamaan. Bukan kurang bagus, tapi lebih mengarah ke kurang familiar dan sulit dilafalkan.
Sebagian mendukung penamaan yang dilafalkan ”saber” itu, atau tetap ada yang fanatik dengan MT-15 karena cocok dengan generasi MT-Series di Eropa. Tapi, buat PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) hal tersebut dianggap bukan masalah.
”Kan yang nyebut MT-15 pertama kali wartawan dan blogger. Memang nama MT udah menang duluan karena MT-series yang booming. Tapi itu tidak masalah,” ucap Mohammad Masykur, Asisten GM Pemasaran YIMM, (30/3/2016), di Sentul.
Buat pedagang aksesori, gerahnya orang dengan nama Xabre justru dianggap sebagai peluang. Geba Leisure Part, pemain suku cadang modifikasi asal Bandung bahkan membuat emblem MT-15, lengkap dengan simbol Master of Torque yang akrab pada MT-09.
Emblem dipasang pada bagian samping sepeda motor, menggantikan stiker ”Xabre” yang jelas terpampang. Lalu, logo ”Master of Torque” dipasang pada batok lampu depan.
Kendati mulai banyak ”aksi penyamaran” Xabre, Masykur memaklumi. ”Konsepnya tak 100 persen MT Series, toh di Thailand saja pakai M-Slaz. Kalau memang konsepnya MT ya semua pakai nama itu,” kata Masykur.
Kembali ditegaskan Masykur bahwa Xabre adalah model internasional yang namanya tak harus sama di beberapa negara. Lain cerita kalau Xabre adalah model global seperti NMAX, yang suka tak suka harus menggunakan nama yang sama.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR