Jakarta, Otomania – Pamor Mitsubishi Outlander Sport di peta persaingan produk SUV meredup. Faktor utama, datangnya pesaing yang lebih mengilap. Model ini menerima pembaruan di Thailand, dan juga sudah dijual di Malaysia. Akankah Mitsubishi Indonesia mengikutinya demi mendongkrak aura?
Head of MMC Sales Group PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Imam Choeru Cahya, dalam sebuah kesempatan minggu lalu, mengakui bahwa performa penjualan Outlander Sport menurun. Dia menyatakan bahwa persaingan pasar di segmen ini cukup kuat.
”Kita sudah tahu bersama, market share SUV segmen 2.000 cc ini memang menurun. Tidak dapat dipungkiri juga, kami terpenetrasi adanya Honda HR-V, yang tipe 1.800 cc ya. Kami masih bertahan dengan segment share 16,1 persen,” ujar Imam.
Jelas, KTB, menurut Imam, siap mempertahankan model ini. Produksi masih dilakukan di pabrik KTB di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, dengan kapasitas yang tak banyak, menyesuaikan permintaan pasar di angka 200 hingga 250 unit per bulan.
Penyegaran
Imam tak mau membocorkan rencana penyegaran yang akan dilakukan KTB, meski Outlander Sport facelift di Malaysia sudah mengaspal. Saat Otomania menanyakan opsi pemakaian mesin 1.500 cc atau 2.400 cc seperti di Malaysia pun, Imam berusaha mengelak.
”Sampai saat ini, terus terang kami di internal sedang berkonsentrasi ke Pajero Sport. Belum ada opsi memberikan mesin baru. SUV 2.000 cc adalah segmen niche, tapi kami akan pertahankan,” ucap Imam setengah menghindar.
Di segmennya, Outlander Sport memang tergencet dengan hadirnya Honda HR-V 1.8. Belum lagi model lain macam Honda CR-V 2.0 dan beberapa pesain lain macam Hyundai Tucson hingga Kia Sportage.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR