Jakarta, Otomania - PT Daihatsu Astra Motor (ADM) bertenger di posisi ke tiga penjualan secara wholesales bulan ini. ADM harus rela disalip Honda Prospect Motor (HPM), yang sedang mengejar produksi produk barunya, BR-V.
Turunnya wholesales Daihatsu diakibatkan dari pengurangan produksi. Pengurangan kuota produksi ini juga bedampak pada ketersedian Ayla yang menjadi mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) andalan Daihatsu.
Marketing Director ADM Amelia Tjandra, mengatakan bahwa pengurangan produski merupakan rangkaian dari strategi yang diterapkan. Hal ini berguna untuk membuat stok lebih sehat.
"Ayla saat ini memang cukup susah, bahkan menjadi barang rebutan di diler. Hal ini karena pengurangan produksi yang kami (Daihatsu) lakukan, disatu sisi wholesales kami turun tapi dilain sisi stok Daihatsu di pasar lebih sehat," ucap Amelia kepada Otomania, Kamis (18/2/2016).
Menurut Amel, langka ini tak lepas dari upaya Daihatsu untuk melihat pasar. Karena saat produksi melimpah namun permintaan kurang stok justru akan terbengkalai, selain itu juga bukan menjadi alasan Daihatsu untuk upaya efesiensi tenaga kerja karena sampai saat ini Daihatsu pun masih tetap berjalan normal.
"Kami akui kondisi saat ini memang berat dan susah. Kalau dilihat sudah ada beberapa yang melakukan pemutusan kerja, tapi kami masih normal bahkan beberapa karyawan di pabrik sampai ada yang lembur, ini berarti kami masih sehat," ucap Amel.
Mengenai keterbatasan Ayla sendiri juga diakui oleh salah wiraniaga Daihatsu. Menurutnya, saat ini konsumen yang beli Ayla pun harus lumayan menunggu lama tersedianya stok unit.
"Ayla masih ada tapi stoknya saat ini sedikit, konsumen yang beli harus inden dua sampai tiga minggu, bahkan ada yang mau sampai sebulan," ucap sales di diler Daihatsu yang tidak ingin disebutkan identitasnya kepada Otomania.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR