Jakarta, Otomania – Tahun ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) disibukkan dengan urusan cabang olahraga balap. Bukan sekedar tingkat nasional, tapi Internasional. Mulai dari Rio Haryanto yang berlaga pada Formula 1, hingga penyelenggaraan MotoGP.
Terkait dengan Rio, nampaknya Kemenpora sudah sedikit lega, meski masih memiliki hutang dukungan dana untuk Rio. Namun yang terpenting, pihaknya sudah tidak lagi dikejar-kejar terkait kejelasan Rio.
“Terpenting saat ini satu tahap sudah selesai. Terkait dengan dana, itu seperti disampaikan tadi, masih ada yang perlu disempurnakan. Ini masih proses penggalangan dana lagi, namun yang terpenting sudah masuk dulu,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi kepada Otomania, Kamis (18/2/2016).
“PR” MotoGP
Ketika ditanyakan terkait dengan nasib MotoGP setelah berhasil dengan Rio, Nahrawi mengatakan, kesempatan menjadi tuan rumah tidak boleh disia-siakan. Saat ini pilihan untuk membangun sirkuit baru sebagai syarat menjadi tuan rumah MotoGP, sudah ditangkap oleh beberapa pemerintah daerah.
“Tentu kesempatan ini tidak boleh disia-siakan, dan ini sedang kami persiapkan betul. Dorna sendiri mengatakan, Indonesia sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai penyelenggara MotoGP sepanjang masa, dan ini merupakan kabar baik. Semangat ini juga sudah diambil teman-teman di daerah yang siap menyediakan lahan,” ujar Nahrawi.
Kabar terakhir yang didapat dari Kemenpora, melalui juru bicaranya, Gatot S Dewa Broto, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, seperti dikutip dari KompasOtomotif, penyelenggaraan MotoGP rasanya akan berlangsung pada 2018. Ini terkait dengan kesiapan Palembang (lokasi opsi pembangunan sirkuit) dalam membangun sirkuit baru.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR