Jakarta, Otomania – Musim hujan sudah mulai rata mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Dengan kondisi jalan yang basah karena hujan, membuat kondisi ini cukup riskan bagi biker.
Arijanto Notorahardjo, General Manager Marketing and Sales Retail PT Gajah Tunggal, salah satu produsen ban di Indonesia mengatakan, jangan disamakan berkendara saat jalan kering dan basah.
Meski ban sepeda motor memiliki desain yang bisa diaplikasikan pada kondisi panas dan hujan, namun khusus untuk musim hujan, cara berkendara harus diperhatikan.
“Hal yang biasanya dibaikan pengendara sepeda motor ketika datang musim hujan yaitu masalah kecepatan. Itu akan sangat beresiko apalagi saat kondisi ban tidak dalam kondisi sempurna,” ujar Arijanto kepada Otomania, Selasa (2/2/2016).
Arijanto menambahkan, perlu diperhatikan juga ketika akan menikung dalam kondisi jalan basah atau tergenang air. Pertama tentunya jelas dari kecepatan, lakukan manuver saat menikung dengan sewajarnya jangan berlebihan.
“Pertama tentunya harus melihat kecepatan, dan lakukan sewajarnya. Kemudian jangan terburu-buru, lakukan secara perlahan, apalagi di tikungan tersebut tergenang air, sehingga tidak terlihat bagaimana kondisi aspalnya,” ujar Arijanto.
Karena, lanjut Arijanto, selain takut tergelinc atau hilangnya traksi antara ban dan aspal, satu yang dikhawatirkan yaitu adanya lubang. Lubang tersebut bisa menyebabkan ban pecah, terutama ketika ban kurang angin. Tentunya selain itu, pastinya bisa membuat pengendara terjatuh.
“Jadi kemungkinan akan tergelincir bisa saja terjadi, apalagi kalau mengemudikannya dengan kecepatan tinggi. Tidak hanya di trek lurus tetapi juga saat menikung. Jadi lebih berhati-hati saja saat menikung, apalagi kalau tikungan tersebut tergenang air, sehingga tidak terlihat jika ada lubang,” ujar Arjanto.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR