Jakarta, Otomania - Gelaran MotoGP 2015 di Indonesia masih banyak menemui kendala. Pasalnya, dana yang harus dikeluarkan membangun sirkuit tidak sedikit, dan ini jadi salah satu yang membuat pemerintah berpikir panjang dan lebih dalam.
Salah satu yang jadi indikator utama yaitu penentuan tujuan dari pembangunan sirkuit untuk MotoGP Indonesia. Apakah untuk bisnis atau olahraga?
Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jumat (29/1/2016), yang merupakan induk dari Kementerian Pemuda dan Olahraga mengatakan, apakah MotoGP ini untuk kemajuan olahraga atau bisnis. Kedua hal ini masih harus diselesaikan dan dicari solusinya.
"Kalau memang untuk olahraga, akan banyak implikasi yang harus dilakukan oleh pemerintah agar bisa melakukan hal tersebut. Sementara, kalau ini dilakukan untuk bisnis (goverment to business). Ini berarti kami akan mendorong atau merekomendasikan pihak swasta harus banyak dilibatkan untuk bisa berperan aktif dalam dalam gelaran MotoGP," ujar Puan.
Puan melanjutkan, terkait lokasi penyelenggaraan juga masih belum pasti, karena tiga opsi yang sempat diajukan kurang memenuhi persyaratan.
"Pertama Sentul, tapi kemudian tidak bisa dilakukan, opsi kedua Gelora Bung Karno, ternyata setelah di cek tidak memenuhi standar internasional. Lalu yang ketiga Palembang, namun lagi-lagi ternyata lahannya kurang luas. Karena itu saya minta Kemenpora untuk mengkaji lagi lebih dalam, terkait hal-hal yang berkaitan dengan sirkuit," ujar Puan.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR