Jakarta, Otomania – Dari sekitar 1.000 peserta yang mengikuti pameran komponen otomotif dan bus di INAPA (International Auto Parts, Accessories and Equip Exhibition), dan IIBT (Indonesia International Bus, Truck and Component Exhibition) hanya 20 persen pengusaha lokal yang ikut.
Seperti salah satunya, dari 519 anggota Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) hanya empat perusahaan karoseri yang mengikuti pameran bus dan komponen otomotif nasional ini.
Ini tidak sepele, karena nantinya Indonesia hanya akan jadi pasar bukan pelaku bisnis. Bahkan industri lokal akan semakin terpuruk oleh asing.
Ini seperti yang dikatakan Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia Sommy Lumadjeng, menjawab Otomania, pada konferensi pers penyelenggaraan pameran otomotif INAPA dan IIBT 2016, di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, Rabu (12/1/2015).
“Total anggota kami sekitar 519 tapi memang yang aktif sekitar 200 orang, dari situ hanya empat yang mengikuti pameran bus terbesar se-Asia Tenggara ini. Sungguh sangat disayangkan,” ujar Sommy.
Bahkan bukan hanya tidak pede, tapi pebisnis Indonesia juga jago kandang, bahkan di kandang sediri pun masih takut. Padahal, lanjut Sommy, kalau semua pebisnis karoseri ini percaya diri dan berani, maka sangat mungkin bisa menguasai pasar Tanah Air dan juga luar negeri.
“Banyak negara-negara di luar Indonesia yang mencari bus di Indonesia, sebut saja Srilangka, Banglades, Singapura dan beberapa negara lainnya. Jika sedikit lebih berani dan percaya diri, akan lebih banyak lagi negara yang membeli bus dari Indonesia,” ujar Sommy.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR