Tapi dikarenakan permintaan spesifikasi yang berbeda, Direktur Sales dan Promosi HMSI Santiko Wardoyo, menyatakan bahwa pihaknya sampai saat ini masih menunggu kabar mengenai kepastian. Sebab HMSI selama ini hanya menyediakan unit single bus bukan articulated bus (gandeng).
"Hino sanggup untuk memasok, tinggal bilang butuh berapa nanti kita buatkan. Tapi masalahnya, mereka (Transjakarta) butuh unit articulated bus dan kita tidak punya," ujar Santiko.
Sebelumnya, bus Hino sudah digunakan untuk keperluan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) sebanyak 143 unit. Hingga saat ini Transjakarta sendiri secara total sudah menggunakan sekitar 310 unit, terbagi dari 74 unit CNG dan 93 diesel. Bahkan Hino pun melayani perawatan dan perbaikan untuk unit yang dipasarka.
"Butuh unitnya sekitar 2.000-an. Kita siap untuk produksi dalam negeri kok, mau CNG atau solar bisa kita layani dalam masa produksi dua bulan, tapi kalau untuk gandeng kita tidak bisa," ucap Santiko.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR