Jakarta, Otomania – Sebelum melahirkan Ertiga Dreza, Suzuki Indomobil Sales (SIS) lebih dulu melakukan riset. Tal tanggung-tanggung, Suzuki melakukan penelitian selama dua tahun sebelum menelurkan Dreza.
“Kami buat produk ini bukan hanya sekedar bisa jadi mobil yang uang mukanya mudah, cicilannya murah, tapi bisa mewakili diri konsumen. Salah satu motif utama konsumen di Indonesia yaitu citra diri,” ujar Davy J Tuilan, 4W Deputy Managing Director SIS, di Jakarta, Kamis (7/1/2016).
Davy melanjutkan, maka dari itu Suzuki fokus pada bentukan eksterior. Selama kurang lebih dua tahun merencanakan Dreza, sampai akhirnya desain terakhir yang bisa dilihat di Dreza saat ini.
“Kami buat bagaimana Dreza itu eksteriornya betul-betul top of the class. Desainer Dreza di Jepang, berkali-kali mengundang perwakilan Suzuki Indonesia, menanyakan apakah tampilan sudah keren atau tidak,” ujar Davy.
Davy melanjutkan, namun dari segi eksterior saja kurang cukup, karena dari 96,2 persen pemakaian, pemilik kendaraan paling lama berada di dalam mobil. Jadi setelah eksterior, bagian interior, Dreza juga menampilkan kenyamanan yang di klaim terbaik di kelasnya.
Salah satunya dengan menambahkan head unit Audio Video Navigation (AVN) layar sentuh 9 inci , yang bisa terkoneksi dengan Android dan IOS.
“Orang mungkin tidak pernah berpikir ini, tapi kami berpikir, bahwa 96,2 persen orang menggunakan mobil ada di dalam mobil bukan di luar mobil. Mungkin kalau di luar sewaktu kita mencuci,” tutur Davy.
“Saya pernah menghitung, kalau usia saya sampai 80 tahun, kira-kira 12 tahun saya ada di dalam mobil. Jadi cukup lama kita berada di dalam mobil, maka dari itu kabin memang sudah semestinya senyaman mungkin,” ujar Davy.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR