Jakarta, Otomania – Teknologi injeksi sudah banyak diadopsi di sepeda motor modern. Bahkan populasinya saat ini bisa dibilang sudah jauh meninggalkan motor dengan sistem kaburator.
Dadang, Service Advisor Yamaha Persada Motor mengatakan, setidaknya untuk sepeda motor yang sudah injeksi, ada tiga komponen yang memiliki peran sangat penting. Saat salah satunya bermasalah, maka sepeda motor tidak akan hidup.
“Injeksi sangat bergantung pada sistem kelistrikan, jika salah satu komponennya kelistrikan tersebut ada yang bermasalah maka sepeda motor akan sulit menyala. Atau bahkan tidak akan menyala sebelum diganti dengan part baru. Karena injektor tidak bisa menyemburkan bensin” ujar Dadang, Kamis (31/12/2015).
Dadang menambahkan, tiga komponen yang berpengaruh pada sepeda motor injeksi tersebut yaitu spul, kiprok dan aki. “Para pemilik sepeda motor mungkin hanya tahu aki komponen kelistrikan yang penting, padahal masih ada yang lainnya,” ucap Dadang.
Fungsi spul sendiri, kata Dadang, yaitu untuk pengisian ke dalam aki, namun melalui kiprok terlebih dahulu. Spul ada dua, yaitu charge coil (spul) sebagai pengisian ke aki, kemudian lighting coil yang listriknya digunakan untuk penerangan.
Dadang melanjutkan, untuk kiprok fungsinya sebagai penahan tegangan dari arus listrik yang datang dari spul. “Karena arus yang datang dari spul tidak stabil, maka dari itu harus melalui kiprok untuk distabilkan, agar aki tidak rusak dan menerima listrik sesuai kemampuannya,” ujar Dadang.
Setelah itu yang sering kali didengar yaitu aki, fungsinya untuk menyimpan daya listrik yang kemudian disalurkan ke komponen-komponen sepeda motor yang membutuhkan. Ketika aki tidak mendapatkan asupan listrik dari spul dan kiprok, maka aki akan tekor dan kendaraan tidak bisa menyala.
“Urutannya yaitu spul terlebih dahulu, baru kemudian kiprok dan terakhir ke aki. Jika salah satunya terjadi kerusakan, maka kendaraan roda dua dengan sistem injeksi, akan kehilangan listrik sehingga tidak bisa menyala,” ujar Dadang.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR