Jakarta, Otomania – Eksistensi sepeda motor jadul asal Eropa, masih tetap ada di Indonesia, seperti merek BMW misalnya. Ini salah satunya karena peran komunitas BMW Motorcycle Club Jakarta yang sudah ada sejak 1977.
Sepeda motor BMW yang jadi koleksi di dalam komunitas BMW MC, tidak hanya masih bisa diajak touring (berkendara jarak jauh) tapi juga masih mulus tampilannya. Djoko Sulis, Ketua BMW MC, mengakui bahwa dirinya telah jatuh hati dengan sepeda motor ini.
“Salah satu yang membuat saya atau kami mencintai sepeda motor ini, selain karena bentuknya yang khas dan unik, kami memandang kendaraan ini sebagai wujud dari sopan berkendara. Jadi kami di sini punya tujuan yang sama tersebut,” ujar Djoko, Sabtu (12/2/2015).
Djoko melanjutkan, lebih dari itu, suara knalpot kendaraan roda dua klasik ini tidak mengganggu telinga. Jadi naik sepeda motor ini sangat sulit untuk ugal-ugalan. “Keteka kami berkumpul dan berkendara bersama, kami ingin memperlihatkan kalau komunitas sepeda motor tidak semuanya bersikap arogan dan agresif,”ujar Djoko.
Koleksi BMW yang tergabung dalam komunitas, kata Djoko, ada yang lansiran tahun 1955, 1965, 1967, 1980 sampai 1990. Tipe mesinnya juga bermacam-macam ada R-25, R-26 dan R-27. “Jadi memang untuk yang klasik dari 1955 dan yang terakhir muncul pada 1990. Jadi cukup beragam di komunitas ini, “ ujar Djoko.
Eka Uci, Sekertaris BMW MC menambahkan, bagi yang ingin bergabung, bisa langsung datang ke tempat kumpul. Lokasinya ada di Jalan Salam Nomor 23, Pejompongan, Jakarta Pusat.
“Teman-teman kumpul biasanya sebulan sekali di minggu pertama. Tapi kalau ingin datang di luar waktu itu tidak apa-apa, karena base camp kami selalu ada orang, karena sekaligus merupakan sebuah bengkel,” ujar Uci.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR