Jakarta, Otomania – Sistem pembuangan hasil pembakaran pada kendaraan atau biasa disebut knalpot, terdiri dari komponen-komponen penting, seperti header (exhaust manifold), pipa, resonator, catalytic converter, dan tabung knalpot. Jika salah satu komponennya rusak, maka pembuangan menjadi tidak sempurna, dan beragam pengaruhnya.
Salah satu bagian yang cukup penting dalam sistem ini yaitu tabung knalpot. Penyakit yang sering kali terjadi untuk komponen ini adalah keropos (karena karat) di bagian dalam. Sehingga udara yang menjadi tidak teratur dan menyebabkan bunyi yang kurang enak.
“Pada bagian dalam tabung ini terdapat sekat-sekat dan pipa, mengalirkan udara keluar yang didesain teratur. Namun, ketika bagian dalam ini keropos, maka pengeluaran menjadi tidak teratur sehingga menimbulkan bunyi yang tidak enak, bahkan tenaga akan hilang. Memang hal ini biasanya terjadi karena usia pakai yang sudah lama,” ujar Supri pemilik bengkel dan produsen knalpot AG Motor, Selasa (13/10/2015).
Kemudian, lanjut Supri, kerusakan lain yang kerap terjadi pada koponen ini yaitu kebocoran. Penyebabnya yaitu benturan yang sering dialami oleh tabung. Jika sudah begini, maka tidak ada alasan untuk membiarkannnya, karena wajib untuk diganti.
“Faktor lain yang menyebabkan tabung knalpot rusak, selain keropos karena korosi di bagian dalam, yaitu benturan-benturan yang mengakibatkan kebocoran. Benturan bisa karena polisi tidur atau batu-batu yang terpental ke tubuh tabung. Maka dari itu, perlu diperiksa sesekali bagian ini agar bisa tahu jika terjadi kerusakan,” ujar Supri.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR