Jakarta, Otomania – Bicara tentang modifikasi kendaraan baik roda dua atau empat tidak akan ada habisnya. Konsumen Indonesia itu sendiri memiliki selera tinggi untuk mengubah tampilan kendaraan. Bahkan, trennya selalu berbeda atau menyesuaikan perkembangan zaman.
Menurut pemilik bengkel modifikasi sekaligus konseptor Joddy Motor/JDM Project Joddy Ario, tren modifikasi 2015 ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sekarang masyarakat cenderung ubah sepeda motornya dengan menyesuaikan kebutuhan atau fungsional.
Joddy memberikan contoh, seseorang dengan umur di atas 30 tahun pasti ingin sepeda motorya itu dimodifikasi sesuai dengan usia serta kegiatan sehari-harinya. Tidak mungkin orang seusia itu bermain modifikasi ekstrem, kecuali untuk ikut kontes.
“Sekarang ini orang yang abis modifikasi ingin sepeda motornya itu tetap nyaman digunakan sehari-hari atau touring. Karena belakangan ini abis modifikasi, mereka langsung pergi touring dengan teman-temannya, kalau dimodif ekstrem sudah pasti tidak akan nyaman,” kata Joddy saat ditemui Otomania di bengkenya yang berada di Jalan Jatiwaringin Raya, No.1A, Pangkalan Jati, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Meski didomnasi motor sport, bukan berarti motor kecil seperti skutik atau bebek tidak ada. Orang yang melakukan modifikasi skutik dan bebek pun tahun ini masih ada, tapi menurut Joddy para pemilik motor tersebut sedang mengalami masa-masa “galau”, karena mau dibawa kemana arah modifikasinya.
“Modifikasi motor cc kecil tetap hidup, tapi stagnan. Contohnya matik, mau dikembangkan seperti dulu lagi sudah bukan zamannya lagi, untuk bebek underbone pasti sekarang ke arah racing atau Thailand Look,” ujarnya.
Pada intinya, Joddy melanjutkan, tahun ini baik itu sepeda motor sport, matik atau bebek yang dimodifikasi akan menyesuaikan kebutuhan dan tetap nyaman digunakan sehari-hari.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR