Jakarta, Otomania – Pelumas ibarat cairan kehidupan di dalam mesin. Tanpa kehadirannya, komponen-komponan lain akan terganggu. Lantas apa yang akan terjadi kalau cairan ini berkualitas buruk atau sampai lalai menggantinya dalam periode waktu tertentu? Ganjarannya cukup berat.
Kang Toni pemilik bengkel spesialis sepeda motor sport T2M di Pondok Bambu, Jakrata Timur mengingatkan, jangan pernah salah pilih jenis pelumas atau sampai lupa mengganti oli ketika waktunya tiba, khususnya untuk sepeda motor 250 cc. Selain berakibat fatal terhadap mesin, juga siap-siap merogoh kocek dalam-dalam.
“Biaya yang dikeluarkan saat mesin kendaraan ini mengalami kendala, berbeda dengan sepeda motor dengan kubikasi di bawahnya, cukup mencekik,” ujar Toni, kepada Otomania, Rabu (29/7/2015).
Untuk pilihan pelumas misalnya, kata Toni menjelaskan, misalnya untuk sepeda motor lansiran di atas 2010 yang disuapi pelumas dengan kadar viskositas kental (20W-40), maka akan membuat kerja mesin sepeda motor sport menjadi berat.
“Kerja mesin berat membuat performa kendaraan tidak maksimal, untuk jenis sepeda motor seperti ini performa merupakan hal terpenting,” ujar Toni.
Selain Itu, jika pelumas lupa untuk diganti, akibatnya akan menyebabkan crankshaft (poros engkol) dan piston terkikis karena gesekan. Lebih parahnya lagi mesin bisa mengalami overheat karena gesekan-gesekan tanpa lapisan oli yang membuat suhu mesin meningkat cepat.
“Jika sudah seperti itu, sepeda motor wajib turun mesin,” ujar Kang Toni.
Biaya jasa turun mesin sendiri biasanya Rp 500.000, belum lagi jika harus mengganti part-part seperti crankshaft. Harga komponen tersebut juga berbeda-beda tergantung sepeda motornya. Untuk Kawasaki 250 Rp 3,3 juta, CBR 250 Rp 2 juta dan R25 1,5 jutaan. “Jadi baknya jangan perna remehkan perawatan bagi yang memilik kendaraan seperti ini,” ucap Kang Toni.
| Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR