Tapi, bukan ini masalah yang coba Otomania garis bawahi, melainkan langkah Toyota Thailand mendapat lampu hijau dari prinsipal (Jepang) untuk lebih dulu meluncurkan Fortuner ketimbang Indonesia. Mengapa ini dilakukan, padahal Sport Utility Vehicle (SUV) menengah andalan Toyota ini sekarang sudah diproduksi di Karawang, Jawa Barat.
"Perbedaan peluncuran antar negara itu hal biasa, karena masing-masing itu sudah punya strateginya sendiri-sendiri, tak bisa disamakan," ujar Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) kepada Otomania, Kamis (16/7/2015).
Toyota Indonesia mulai memasarkan Fortuner sejak 2005, diimpor utuh (completely build-up/CBU) dari Thailand. Indonesia baru mendapat jatah produksi untuk merakit Fortuner dengan mengandalkan pasokan dari Thailand ke pabrik Karawang, Jawa Barat, mulai awal 2007.
Akhirnya, Indonesia mendapat jatah produksi Fortuner tipe mesin bensin 2.7 liter dengan status completely knocked down (CKD) mulai 2010. Bahkan Indonesia sudah mulai ditunjuk prinsipal Jepang sebagai basis produksi, sementara Thailand masih fokus produksi Fortuner bermesin diesel.
Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama, karena di 2012, terjadi krisis di Thailand membuat Toyota tak mau meningkatkan risiko bisnisnya hanya di satu tempat untuk wilayah ASEAN, kemudian memilih Indonesia sebagai basis produksi Fortuner. SUV menengah itu kini diproduksi di Indonesia, bahkan dengan kapasitas lebih besar ketimbang Thailand.
Keuntungan
Lewat keuntungan ini, sebenarnya Toyota Indonesia punya hak untuk bisa meluncurkan generasi terbaru Fortuner lebih dulu ketimbang Thailand. Opsi lain yang bisa diambil antara Thailand dan Indonesia, bisa dengan menyelaraskan waktu sehingga mungkin peluncuran bisa dilakukan dalam waktu bersamaan, secara tidak ada perbedaan waktu antara Bangkok dan Jakarta.
"Soal peluncuran sudah dilakukan di Thailand, saya harus cek lagi ke pihak Jepang tetapi belum mendapat sumber resmi. Tapi, waktu peluncuran itu biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing konsumen di suatu negara. Jadi Indonesia dan Thailand punya strategi berbeda, saling independen, tidak bisa dipukul rata semua," ujar Samulo, menjelaskan.
Samulo juga memastikan, fokus utama Toyota Indonesia masih menjual model Fortuner yang ada saat ini di pasar. Sampai kini, menurut Samulo, kinerja penjualan Fortuner di Indonesia relatif stabil jika melihat kondisi pasar yang terus menurun.
"Intinya kita fokus menjual Fortuner yang ada sekarang bukan yang lain," ucap Samulo, menegaskan.
Sepertinya, TAM masih berusaha menghabiskan stok Fortuner lawas yang masih tersisa di pipa dealer. Menariknya lagi, kabarnya peluncuran generasi baru Fortuner ini baru akan dilakukan untuk Indonesia, Maret 2016. Masih lama bukan?
Baca juga : Toyota Fortuner Meluncur dengan Dua Mesin Baru
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR