Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mimpi Mobil Listrik Dahlan Iskan Berujung Masalah

Agung Kurniawan - Kamis, 25 Juni 2015 | 07:31 WIB
Jakarta, Otomania - Mimpi Indonesia punya mobil dengan merek nasional sempat mencuat ketika mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2011-2014 Dahlan Iskan mulai memperkenalkan beberapa prototipe proyek binaannya sejak pertengahan 2012 lalu. Sayang, beberapa proyek mimpi itu sekarang jadi masalah, bahkan sampai menjerat mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu menuju meja hijau.

Kasus ini bermula ketika Dahlan Iskan bersedia mencarikan sponsor pengadaan 16 mobil listrik untuk dipamerkan di ajang Konferensi Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) di Bali, Oktober 2013. Lantas, ada tiga perusahaan negara yang menawarkan diri. Yakni, PT Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara (PGN), dan PT BRI. Ketiga perusahaan plat merah mengucurkan dana sekitar Rp 32 miliar untuk menciptakan 16 prototipe mobil listrik kepada PT Sarimas Ahmadi Pratama (SAP).

Evina

Bicara mobil listrik besutan Dahlan Iskan, tak bisa lepas dari model pertama yang dikenalkan ke publik. Adalah Evina, singkatan dari Electric Vehicle Indonesia, merupakan produk hasil ciptaan SAP di bawah komando Dasep Ahmadi sebagai pemimpin sekaligus pendiri perusahaan.

Mobil listrik ini berukuran kompak, bermuatan lima orang. DIbekali motor listrik 20 kWh dengan asupan tenaga dari baterai lithium-ion yang diimpor langsung dari Amerika Serikat (AS). Sekali isi ulang, kemampuan jelajahnya bisa mencapai 130 km dengan waktu pengisian ulang baterai, 4-5 jam.

Tuxuci

Mobil listrik kedua binaan Dahlan yang sempat menjadi sorotan adalah, Tuxuci. Wujudnya seperti mobil sport kupe, bermuatan dua penumpang. Desainnya eksotis dengan kelir merah yang mengundang banyak perhatian orang yang melihatnya.

Sayang masa depan Tuxuci semakin redup, ketika Dahlan berinisiatif mengujicoba sendiri prototipe itu di wilayah Plaosan, Magetan, Jawa Timur, (5/1/2013). Celakanya, Dahlan mengalami kecelakaan fatal karena rem mobil yang dikemudikannya sendiri blong. Meski Dahlan tidak terluka, tapi mobil yang masih berstatus konsep ini rusak parah.

Kondisi semakin parah ketika perancang asli Tuxuci Danet Suryatama menyatakan kekecewaannya terhadap Dahlan karena membocorkan desain prototipenya pada pihak lain, yakni Kupu-Kupu Malam, rumah modifikasi di Yogyakarta. Pria lulusan Institut Teknologi 10 November (angkatan 1988) dan sempat bekerja sebagai karyawan Chrysler di AS itu akhirnya mundur dari proyek ini.

Selo dan Gendhis

Selepas kecelakaan Tuxuxi Dahlan menginisiasi agar ahli teknologi motor listrik Ricky Elson dan Kupu-Kupu Malam kembali menciptakan mobil listrik baru. Lewat dorongan ini, kemudian lahir sekaligus dua model baru, yakni bergaya mobil sport dan MPV Premium. Kedua mobil ini diberi nama, Selo yang mirip McLaren 12C dan Ghendis, kaya Toyota Alphard.

Nama Selo diambil dari bahasa Jawa yang berarti batu. Kontras dari warna merah Tuxuci, Selo berwarna kuning. Selo dirancang lebih baik dari Tuxuci, namun punya ekspektasi akan dijual lebih murah.

Selo menggunakan motor listrik berdaya 130 KW atau sekitar 182 tk, ekspektasi kecepatan tertinggi mencapai 220 kpj. Belajar dari kesalahan, Ricky merancang Selo memiliki tiga fitur utama yang tidak dimiliki Tuxuci, yaitu rem mekanik, rem mesin (berkat penggunaan girbok), dan sistem regenerasi energi dari pengereman.

Gendhis punya sistem gerak listrik serupa tapi menawarkan nuansa berbeda, mobil tipe multi-guna ini punya desain nyentrik. Sama seperti Selo, riset untuk menghasilkan Gendhis diklaim Kupu-Kupu Malam menghabiskan dana miliaran rupiah.

Selo dan Gendhis pernah terlihat di ajang Indonesia International Motor Show 2014, namun dipamerkan di booth semi permanen jadi terkesan tersisih dari ingar-bingar mobil-mobil Jepang dan Eropa. Nasib Selo dan Gendhis masih belum jelas, pasalnya Ricky telah memutuskan kembali mengejar karir di  Jepang.

Editor : Agung Kurniawan
Sumber : KompasOtomotif

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa