Otomania.com - Pandemi Covid-19 membuat masyarakat kini lebih berhati-hati dalam menjaga kebersihan diri.
Apa lagi memasuki masa new normal seperti sekarang ini, banyak kebiasaan yang makin dilakukan secara rutin demi menjaga kesehatan.
Seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menggunakan hand sanitizer jika sulit mengjangkau air bersih.
Kondisi ini membuat banyak orang membawa hand sanitizer berbasis alkohol ke mana pun ketika bepergian.
Tak pelak kalau jika beberapa orang menyimpannya di dalam mobil agar selalu tersedia ketika dibutuhkan.
Namun kebiasaan baru ini ternyata tidak dianjurkan oleh para pakar, setidaknya untuk jangka waktu panjang.
Ini beberapa alasan kenapa dilarang menyimpan hand sanitizer di dalam mobil:
1. Kehilangan efektivitas
Associate Professor Florida Gold Coast University, Dr Greg Boyce memperingatkan bahwa meninggalkan hand sanitizer di dalam mobil untuk waktu yang lama pada suhu tinggi bisa mengurangi efektivitasnya karena bahan aktif dapat menguap.
Karena alkohol adalah bahan aktif yang membunuh bakteri dan virus, alkohol harus berada pada konsentrasi tertentu untuk tingkat efektivitas paling maksimal.
Baca Juga: Toyota Calya Jungkir Balik Rusak Depan-belakang, Jadi Korban Kekesalan Warga Terhadap Sang Sopir
"Kita harus menjaga konsentrasinya di atas 60 persen, jadi jika Anda meninggalkannya terlalu lama, produk itu menjadi tidak efektif lagi," kata Greg.
Menurut Healthline, meskipun botol hand sanitizer tidak terpapar ke udara saat disimpan, penguapan masih mungkin terjadi karena wadah mungkin tidak kedap udara.
Ini juga yang menyebabkan hand sanitizer memiliki tanggal kedaluwarsa karena produsen telah memperkirakan waktu yang dimiliki bahan aktif sebelum turun ke persentase yang kurang efektif.
Dengan suhu yang lebih hangat, proses penguapan menjadi lebih cepat dan efektivitasnya juga menurun lebih cepat.
Baca Juga: Tamu Panik Ketika Tetangga Pemilik Rumah Tiba-tiba Masuk, Lupa Cabut Kunci Jadi Pangkal Masalah
2. Iritasi kulit
Perusahaan farmasi Malaysia, Argania.my, menyarankan agar tidak meninggalkan hand sanitizer di dalam kendaraan karena produk yang hangat bisa mengiritasi kulit.
Jika memang hand sanitizer dalam keadaan hangat, mereka menyarankan agar cairan tersebut dibiarkan dingin terlebih dahulu sebelum digunakan.
Di samping itu, penggunaan hand sanitizer terlalu sering dapat menyebabkan iritasi kulit.
Dermatolog Lynn Chiam dari Children and Adults Skin Laser Clinic mengatakan kepada Today bahwa bahan-bahan tertentu dalam hand sanitizer dapat menghilangkan minyak alami kulit, yang bertindak sebagai dinding pelindung kulit.
"Dengan fungsi penghalang yang rusak dan retak, bakteri dan virus dapat masuk ke kulit lebih mudah," kata Lynn.
3. Merusak interior mobil
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para insinyur Ford menemukan bahwa bahan-bahan dalam hand sanitizer dapat merusak permukaan interior mobil sebelum waktunya.
Dalam percobaan mereka pada mobil dengan suhu tinggi di Turki, mereka menemukan "keausan tinggi" pada mobil dan setelah dilacak, penyebabnya adalah etanol, alkohol umum yang digunakan dalam produk hand sanitizer.
Situs otomotif WapCar.my juga menjelaskan bahwa membersihkan mobil dengan alkohol dapat mempercepat proses keausan karena alkohol mengeringkan material kulit dan vinil sekaligus menghilangkan pernis pelindungnya.
Baca Juga: Jangan Abaikan Tekanan Angin Ban Mobil, Ini Beberapa Resiko yang Bisa Mengintai
4. Sanitizer mudah terbakar, namun tidak memicu kebakaran di mobil
Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) telah menyarankan masyarakat untuk berhati-hati dalam menyimpan hand sanitizer berbasis alkohol.
Menurut HSA, hand sanitizer umumnya mudah terbakar, terlebih lagi jika mereka memiliki konsentrasi alkohol yang tinggi.
Oleh karena itu, hand sanitizer harus disimpan di tempat yang sejuk dan tidak terpapar panas.
Pada bulan April kemarin, seorang ibu di Inggris mengklaim bahwa hand sanitizer miliknya "meledak" setelah ditinggalkan di dalam mobil selama empat minggu.
Baca Juga: Suzuki GSX-S150 Makin Seksi Dikasih Kepala Bulat, Comot Aftermarket
Dia kemudian memperingatkan tentang bahaya meninggalkan produk pembersih tersebut di dalam mobil yang bersuhu panas.
Pada kejadian tersebut, putrinya yang berusia 11 tahun terluka di mata karena botol hand sanitizer yang "meledak" ketika membukanya.
Namun, dokter mata tidak dapat mengonfirmasi apakah kerusakan yang dialami sang anak disebabkan oleh produk tersebut atau kekuatan yang mengenai matanya.
Di samping itu, anggapan bahwa hand sanitizer dapat menyebabkan kebakaran mobil telah dibantah oleh pemeriksaan fakta AFP Thailand.
Baca Juga: Spesialis Malmot Bertekuk Lutut, Kaki Nyeri Kena Timah Panas Gara-gara Berontak Saat Penangkapan
Mereka membantah sebuah video yang beredar di internet yang memperlihatkan dua orang lelaki masuk ke mobil dan dengan cepat terbakar karena konon disebabkan oleh hand sanitizer.
Organisasi pemeriksa fakta dari Brasil, Aos Fatos dan Estadão Verifica juga menemukan bahwa suhu di dalam sebuah mobil perlu mencapai suhu di atas 300 derajat Celcius hingga bisa membuat hand sanitizer terbakar.
Selain itu, seperti dijelaskan dalam video oleh National Fire Protection Association, hand sanitizer juga harus dalam jumlah besar untuk bisa terbakar.
Jumlah besar yang dimaksud diestimasikan lima galon.
Baca Juga: Ingin Sewa Mobil Premium Seperti Alphard, Camry atau Mercy E200? Ini Tempat dan Tabel Biaya Sewanya
Nah, kesimpulannya, meskipun tidak secara langsung menyebabkan mobil terbakar, namun ada baiknya jika kita tetap berhati-hati dalam menyimpan hand sanitizer dengan mempertimbangkan hal di atas.
Simpan hand sanitizer di tempat yang lebih sejuk di mobil atau jika tidak memungkinkan, bawalah hand sanitizer di dalam tas bersama Anda jika hendak keluar dari mobil.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Simpan Hand Sanitizer di Dalam Mobil, Ini 4 Alasannya".