Otomania.com - Seperti halnya mobil manual, banyak konsumen yang memilih mobil matic sebagai kendaraan harian.
Namun begitu tidak sedikit calon pengguna mobil matic yang khawatir, apakah mobil matic cepat rusak, kemudian perawatan susah serta butuh biaya besar.
Terkait kekhawatiran apakah mobil matic mudah mengalami rusak, Suprianto, punggawa Rizki Auto saat diwawancarai beberapa waktu lalu pernah memberikan penjelasannya.
Menurut Suprianto yang akrab disapa Ucup ini, mobil matic itu tidak mudah rusak.
"Memang ada masa pakainya," jelas Ucup yang bengkelnya beralamat di Jl. Raya Pulogebang, No.85, Cakung, Jakarta Timur.
Terlebih untuk mobil matic tahun tua, yang maticnya belum menggunakan sistem elektronik.
"Kalau yang di bawah 2000-an malah terkenal kuat," tegas Ucup.
Yang menjadi catatan awet dan tidaknya transmisi matic adalah tergantung dengan cara perlakuan penggunanya.
Semakin baik perlakuan terhadap mobil matic seperti perawatan dan pemakaian, akan mejadikan usia pakai semakin awet.
Baca Juga: Selain Posisikan Tuas di P, Perlukah Tarik Rem Tangan saat Parkir Mobil Matic?
Agar penggunaan transmisi mobil matic awet, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yang pertama kondisi oli matic.
Menurut Ucup caranya adalah memperhatikan masa pakai atau interval dari oli matic.
Penggantian oli transmisi secara menyeluruh atau pengurasan dianjurkan intervalnya antara 30-50 ribu kilometer.
"Semakin cepat pengurasan hasilnya akan lebih baik," tegasnya.
Untuk pengurasan, oli yang dibutuhkan untuk pengganti sekitar 10 liter, namun jika penggantian biasa hanya menghabiskan 4 liter.
"Dalam pengurasan seluruh oli bekas yang berada di gearboks dibuang, kalau hanya penggantian, oli bekas pakai yang sekian ribu kilometer masih ada dan akan tercampur dengan oli baru," jelasnya.
Selain penggantian dan kuras oli, Ucup juga mewanti agar mengecek jika muncul rembesan atau kebocoran.
"Bisa lihat apakah ada oli matic yang tercecer, kalau sudah ada, segera diperbaiki, karena makin lama volume olinya makin berkurang," bilang Mas Ucuop
Kemudian yang kedua adalah cara penggunaan trnsmisi matic yang benar, Ucup memberikan contohnya.
Baca Juga: Cara Pindah Gigi dari D ke R saat Parkir Mobil Matic yang Aman, Hentakan Bisa Hilang
"Contoh, saat pindah ke tuas D, mobil harus berhenti terlebih dahulu," ujarnya.
Dikatakan oleh Ucup terkait contoh yang disampaikan ada pengendara dimana mobil masih meluncur mundur, kemudian langsung memindahkan tuas ke D.
"Ini yang mempercepat kerusakan pada matic. Bisa jebol," bilangnya. Ada hal lain lagi yang perlu diperhatikan saat posisi tuas dipindahkan ke P.
"Tekan rem kaki, posisi tuas P, lalu sebelum rem kaki dilepas, tarik dahulu rem tangan," bilangnya.
Hal tersebut dilaukan untuk menghindari perpindahan ke tuas lainnya yang berat. Mekanisme di tuasnya seperti kabel tuas atau tongkatnya bisa lepas.
Nah, semuanya semua mengikuti sesuai cara dan aturan pemakaian, istilah mobil matic cepat rusak bakal tidak ada lagi
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR