Otomania.com - Heboh wacana Premium dihapuskan, pihak ini setuju pemerintah menghapus BBM subsidi tersebut.
Belakangan ini, publik dihebohkan tentang kebijakan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) Pertamina yakni Premium.
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), dalam hal ini mendorong langkah pemerintah untuk menghapus BBM jenis Premium.
Karena BBM jenis Premium tidak ramah lingkungan dan mengurangi beban subsidi negara atas penyediaan BBM.
Baca Juga: Geger soal BBM Pertalite Bakal Dihapus, Penjelasan Direktur Utama Pertamina Akhirnya Bikin Tenang
Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif KPBB dalam diskusi virtual bertema Refleksi 2021 Menghapus Premium 88.
"Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah konkrit dalam rangka menghapuskan bahan bakar yang kotor ini, jadi jangan sampai ditunda lagi," ujar Safrudin, pada Kamis malam (30/12/2021).
Safrudin berharap, pemerintah tidak hanya menghapus BBM jenis Premium saja, tetapi juga beberapa jenis BBM seperti Pertalite RON 90.
Lantaran secara teknis, Pria yang akrab disapa Puput ini menyebut BBM tersebut tidak memenuhi syarat untuk teknologi kendaraan bermotor standar Euro2 yang berlaku sejak 2007, serta membebani penggunanya dengan berbagai kerusakan pada kendaraan.
"Standar Euro2 harus menggunakan bahan bakar Pertamax. Jadi sejak tahun 2007 sebenarnya kita tidak perlu lagi BBM seperti Premium," ungkap Puput.
Dikesempatan yang sama, Tulus Abadi selaku Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan.
Bila wacana penghapusan BBM jenis Premium terjadi, tidak akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Sebab, Tulus Abadi menilai, masyarakat yang membeli BBM jenis Premium sampai saat ini sudah semakin kecil.
"Daya beli saya kira penghapusan Premium di 2022 itu tidak akan mengganggu inflasi yang signifikan, karena jumlahnya sudah kecil dipasaran per November secara nasional tinggal 0,9 persen dari total BBM yang beredar," ungkap Tulus Abadi.
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR