Otomania.com - Fakta menarik, aspal sirkuit Mandalika ternyata tidak sepenuhnya rata, buat ini fungsinya.
Beberapa waktu lalu Eka Budhiansyah selaku awak redaksi OtoRace.id dan GridOto.com, diberi kesempatan langka menjajal sirkuit Mandalika alias Pertamina Mandalika International Street Circuit (8/11).
Eka Budhiansyah yang kerap menjadi tester berbagai motor anyar di berbagai sirkuit pasti tidak akan mensia-siakan kesempatan emas undangan dari PT Pertamina (Persero) tersebut.
Terima kasih juga untuk Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) selaku pengembang dan pengelola kawasan Kuta Mandalika.
Baca Juga: Asia Talent Cup 2021 Jadi Balapan Pertama di Sirkuit Mandalika, Ini Link Live Streamingnya
Serta kepada Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku pengelola sirkuit Pertamina Mandalika International Street Circuit yang sudah memberikan kesempatan menjajal sirkuit tersebut.
Saat pertama kali menjajal sirkuit yang berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, lintasan masih dalam tahap finishing.
Karenanya, Eka Budhiansyah diminta untuk membatasi kecepatan hingga 50 km/jam ketika memacu Honda CBR250RR di sirkuit sepanjang 4,31 km tersebut.
Tidak hanya itu, di pinggir lintasan juga masih terdapat beberapa pekerja yang tengah melakukan pengecatan lintasan, kerb dan juga sedikit run off area.
Begitu juga pengerjaan drainase di sekitar Tikungan 5 selepas Tikungan 4.
Dengan begitu, aturan tersebut setidaknya bisa memberikan rasa aman bagi kedua pihak saat menjajal sirkuit yang terletak pinggir pantai ini.
Berkendara di atas Pertamina Mandalika International Street Circuit dengan kecepatan tak terlalu tinggi, justru malah membuat Eka Budhiansyah menjadi lebih mendalam untuk mengetahui kondisi sirkuit.
Seperti halnya kondisi lintasan alias trek sirkuit Mandalika ini tidaklah semua memiliki elevasi yang rata, tapi bukan bumpy alias bergelombang.
Baca Juga: Canggih, Ini Mobil Pembersih Trek Sirkuit Mandalika, Ada Belalai Mirip di Film Aliens
Misalnya, seperti Tikungan 5 menuju Tikungan 6 dan 7, kontur permukaan aspal sirkuit Mandalika justru lebih rendah ke sisi kanan.
Nah, setidaknya hal ini ditujukan agar ketika hujan turun, air tidak lama menggenang di permukaan aspal.
Justru air akan cepat mengalir ke sisi sirkuit yang sudah dilengkapi drainase.
Dengan begitu, aspal sirkuit ini akan lebih cepat mengering jika dibandingkan dengan permukaan aspal yang rata.
Baca Juga: Pertamina Jadi Sponsor Utama Sirkuit Mandalika, Enggak Nyangka Keuntungannya Bisa Sebanyak Ini
Bicara elevasi alias kemiringan, tenyata sirkuit Mandalika ini juga tidak sepenuhnya datar loh!
Tidak seperti dahulu ketika Dorna Sports merilis video dalam bentuk 3D bagaimana berkendara di atas trek dengan 17 tikungan ini.
Misalnya setelah Tikungan 11 menuju Tikungan 12, trek sedikit memiliki elevasi menajak, sebelum akhirnya kembali turun selepas Tikungan 14.
Begitu juga ketika usai melintasi Tikungan 16 menuju Tikungan 17 alias tikungan terakhir, trek juga dibuat sedikit menanjak.
Lalu, kembali datar setelah lepas dari Tikungan 17 menuju trek lurus depan paddock hingga Tikungan 1.
Penasaran sama detailnya? Sobat Otomania.com bisa langsung simak ideo ketika Eka Budhiansyah menjajal Pertamina Mandalika International Street Circuit di bawah ini.
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | Otorace.gridoto.com |
KOMENTAR