"Karena sebaran saat ini lebih berbahaya karena orang tanpa gejala (OTG). Berbeda dengan awal-awal yang kami antisipasi yang bergejala, sedangkan saat ini tidak bergejala," kata Heroe.
Heroe juga meminta pejabat di Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menunda kunjungan kerja, apalagi ke zona merah Covid-19.
Baca Juga: Sopir Bejat, Pasien Positif Corona Diperkosa di Dalam Ambulans, Latar Belakang Pelaku Bikin Geger
Namun, dia tidak melarang ada tamu pemerintah yang datang ke Yogyakarta, asalkan bisa dipastikan dalam keadaan sehat.
"Kalau mereka datang ke sini harus kita pastikan, mereka barusan mendapatkan rapid test atau swab test," sebut Heroe.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) khawatir kembali ada gelombang pemudik setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kembali menerapkan PSBB secara total.
"Kita khawatir sebelum tanggal 14 mungkin orang Yogya yang di Jakarta kembali," sebut HB X di DPRD DIY, Kamis (10/9/2020).
Berdasarkan kekhawatiran itu, HB X meminta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 DIY untuk mengantisipasi kemungkinan kembali adanya gelombang pemudik dari Jakarta.
Baca Juga: Jakarta Kembali Akan Berlakukan PSBB, Ojek Online Masih Beroperasi?
Kekhawatiran HB X disebut Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji muncul karena berkaca dengan fenomena pemudik yang muncul pada masa awal Jakarta menerapkan PSBB.
"Melihat pengalaman kemarin. Begitu Jakarta PSBB, orang tidak boleh berjualan, jalan-jalan, daripada di Jakarta menganggur, mereka pilih pulang ke daerah," katanya.
Untuk mencegah kembali terjadinya gelombang pemudik, Pemerintah Provinsi DIY akan memperketat pengawasan di daerah perbatasan.
Pintu masuk orang ke DIY, seperti bandara, stasiun, dan terminal, juga akan diperketat pengawasannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orang dari Jakarta yang Ingin ke Yogyakarta Harus Punya Surat Bebas Corona",
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR