Masyarakat Bali juga melakukan ritual tersebut ke kendaraan bermotor mereka.
Saat Tumpek Landep, kita akan melihat orang-orang ramai datang ke tempat cuci motor atau mobil untuk mencuci kendaraan mereka.
Hal ini karena akan diupacarai atau dibantenin. Itulah yang kenyataan di masyarakat.
Makna Tumpek Landep
Padahal jika ditelisik maknanya lebih dalam, Tumpek Landep menurut wakil ketua PHDI, Pinandita I Ketut Swastika, memiliki makna otonan atau upacara untuk sarwa (benda) lancip seperti keris, tombak, dan juga peralatan perang lainnya.
Bukan itu saja, Tumpek Landep juga memiliki makna ngelandepang idep atau menajamkan pikiran.
Di Bali, semua siklus peralihan selalu mendapat peralihan khusus dari masyarakat.
Misalkan saat penghabisan siklus pawukon (penanggalan tradisional Bali) yaitu Watugunung bertemu dengan akhir siklus saptawara atau Saniscara (Sabtu) dimaknai dengan perayaan Saraswati.
Begitu pulalah dengan siklus akhir pancawara yaitu Kliwon dengan siklus akhir saptawara yaitu Saniscara (Sabtu).
Pertemuan siklus akhir pancawara dan saptawara menjadilah tumpek.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Tribun-Bali.com |
KOMENTAR