Otomania.com - Jenazah Muhammad Basri dipulangkan ke Aceh Timur melalui jalur darat, almarhum merupakan korban massa main hakim sendiri dengan tuduhan begal di Tangerang.
Jenazah diberangkatkan dari Tangerang pada Sabtu (9/5/2020) dinihari pukul 02.30 WIB, diperkirakan tiba di Aceh Timur pada Senin (11/5/2020).
Sebanyak 15 warga Aceh lainnya ikut mengantarkan jenazah sampai ke Pelabuhan Merak untuk diseberangkan ke Lampung, dan kemudian meneruskan perjalanan ke Aceh.
"Kami mengiringi ambulans yang membawa jenazah warga Aceh itu, menggunakan tiga mobil sampai Pelabuhan Merak," kata Ketua Aliansi Pemuda Aceh (APA) Jakarta, Nazarullah, kepada Serambi, Sabtu (9/5/2020).
Baca Juga: Di Jawa Katanya Tunggangan Anak Gaul, Kalau di Papua Sih Honda Brio Buat Jualan Sayur
Ia mengatakan, pilihan membawa pulang jenazah almarhum Basri melalui jalan darat, karena tidak ada penerbangan ke Medan. Jadwal penerbangan baru ada pada hari Minggu (10/5/2020).
Semula, disarankan jenazah dikebumikan di Banten, tapi atas permintaan keluarga, jenazah di bawa pulang ke Aceh Timur, tepatnya di Dusun Pande, Desa Leuce, Peureulak.
Jenazah Muhammad Basri, yang dibawa pulang melalui jalan darat dari Tangerang ke Aceh Timur menggunakan ambulans menghabiskan biaya Rp 25 juta.
"Biaya merupakan sumbangan yang diupayakan warga Aceh serantau," kata Nazarullah, Ketua Aliansi Pemuda Aceh Jakarta dikutip dari Serambinews.com, Sabtu (9/5/2020).
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Serambinews.com |
KOMENTAR