Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Parah, Pasangan Ini Tega Bunuh Sopir Taksol, Cuma Gara-gara Tak Punya Uang Untuk Bayar Ongkos

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 28 April 2020 | 12:00 WIB
Kapolresta Bandung, Hendra Kurniawan merilis penangkapan 4 perempuan yang merupakan pasangan lesbian sebagai pelaku pembuhan terhadap Samiyo Basuki Riyanto (60) yang ditemukan di tebing hutan pinus di Pangalengan pada 30 Maret lalu, di Mapolresta Bandung, Senin (27/4/2029). Yang ditunjukkan hanya 3 pelaku karena seorang pelaku masih di bawah umur.
TribunJabar.id/Lutfi AM
Kapolresta Bandung, Hendra Kurniawan merilis penangkapan 4 perempuan yang merupakan pasangan lesbian sebagai pelaku pembuhan terhadap Samiyo Basuki Riyanto (60) yang ditemukan di tebing hutan pinus di Pangalengan pada 30 Maret lalu, di Mapolresta Bandung, Senin (27/4/2029). Yang ditunjukkan hanya 3 pelaku karena seorang pelaku masih di bawah umur.

Otomania.com - Polisi berhasil membongkar pelaku pembunuhan driver taksi online yang mayatnya ditemukan pada 30 Maret 2020 lalu di hutan pinus Pengalengan.

Kapolresta Bandung, Hendra Kurniawan, mengatakan, saat itu polisi mendapat laporan terkait penemuan mayat atas nama Samiyo Basuki Riyanto.

Setelah diselidiki, terbongkar jika pelaku pembunuhan korban adalah penumpang terakhir yang ia antar.

Pelakunya merupakan dua pasangan lesbi yang disebut tega membunuh karena tak punya uang untuk membayar ongkos.

Baca Juga: Enggak Ada Lawan, Ini Jajaran Matik Bekas di Harga Rp 6 Jutaan

"Korban adalah sopir Grab yang ditemukan di jurang dalam kondisi meninggal. Pelakunya sebanyak empat orang, semua berjenis kelamin perempuan," ujar Hendra, di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (27/4/2029) dilansir dari TribunJabar.id.

Hendra memaparkan, kronologisnya berawal dari saudari ERS alias Iki (15) dan TGC alias Sela (19), menyewa mobil GrabCar dari Jakarta untuk tujuan Pangalengan Bandung.

"Sebelum ke Pangalengan menjemput rekannya saudari AS alias Riska (20) di Jonggol Bogor, tujuan ke Pangalengan mentejemput KS alias Risma (18) karrena mereka memiliki hubungan khusus," kata Hendra.

Hendra mengatakan, di tengah jalan mereka sepakat akan membayar Rp 1,7 juta, untuk biaya perjalanan.

Baca Juga: Dua Bus Angkut 60 Orang Dilepas dari Denpasar, Alasannya Pulang Kampung Bukan Mudik

"Tapi ternyata mereka tidak punya uang karena tidak punya uang kemudian sodara Iki dan Risma sepakat untuk menghabisi korban dengan cara menggunakan kunci inggris yang ada di mobil tersebut," kata dia.

Menurut Hendra, dua pelaku utama, yakni Risma yang membekap dan mencekik korban, Iki yang memukul korban dengan kunci inggris.

Sedangkan Riska membantu membuang jenazah korban dan Sela mengamankan barang bukti.

"Korban dipukul kepalanya kemudian sedikit goyang, kemudian dipukul lagi sebanyak 8 kali kemudian akhirnya meninggal," kata dia.

Baca Juga: Residivis Habis Maling RX King Malah Upload Foto ke FB, Ketahuan Deh Sama Pemiliknya, Masuk Penjara Lagi

Hendra menjelaskan, setelah korban meninggal dan dibuang kemudian kemdaraan ini dibawa mereka.

"Mereka (pelaku) tidak memiliki keahlian mengemudi, sehingga terjadi kecelakaan di Cikalong, Cimahi. Setelah itu kendaraan tersebut ditinggalkan begitu saja," ujarnya.

Hendra menjelaskan, baru seminggu pihaknya dapat informasi, mobil korban ada di sana dan kebetulan ada kamera CCTV, sehingga bisa mengidentifikasi siapa yang saat itu menggunakan mobil tersebut.

"Dari sana kami bisa menemukan pelaku dan beberapa hari ini berhasil menangkap semua. Pelaku utama saudari Iki masih dibawah umur, jadi tak bisa ditampilkan," tuturnya.

Baca Juga: Jangan Dicontoh, Ya Kali Nekat Mudik Sampai Mobil Dimasukan ke Truk Logistik Segala

Mereka ini, kata Hendra memiliki hubungan yang akrab.

"Mereka bertemu di beberapa daerah yang jauh dari Jakarta, Bekasi Jonggol dan Pangalengan ini menggunakan aplikasi Her," ujarnya.

Menurut Hendra, para pelaku kini terjerat pasal 338 dan 340 tentang pembunuhan atau pbunuhan berencana.

"Ancaman hukuman, 20 tahun atau maksimal seumur hidup," tuturnya.

Kasatreskrim Polresta Bandung, AKP Agta Bhuwana, mengaku, pihaknya mendalami motif para pelaku ini.

Baca Juga: Kocak! Biker Ninja 250 Jatuh Sendiri Gara-gara Kepleset Rem Mendadak, Sok-sokan Nyalahin Sopir Mobil

"Setelah itu ditemukan bahwa memang ada hubungan spesial antara keempat wanita itu. Mereka berkomunikasi dan bertemu melalui aplikasi Her yang ada diandroid," kata dia.

Agta mengatakan, berdasarkan para tersangka ini memang mereka awal bertemu aplikasi Her kemudian melanjutkan komunikasi di luar itu, dan bertemu.

"Empat orang ini merupakan dua pasang (lesbi) mereka saling mengenal sekitar 3-4 bulan," ucapnya.

Agta menunjukan, aplikasi Her tersebut, ternyata aplikasi tersebut merupakan aplikasi chating bagi para Lesbi atau LGBT.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Pasangan Lesbian Bunuh Sopir Taksi Online di Pangalengan Karena Tak Punya Ongkos, Ini Kronologisnya".

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa