Baca Juga: Pemotor Masih Saja Masuk Jalan Tol, Ini Pidana Atau Jumlah Dendanya
Pengguna motor menyebut harus memutar lebih dari 1 Km.
Daripada membuang waktu, mereka biasa memanfaatkan zebra cross yang seharusnya untuk penyeberang pejalan kaki. "Banyak yang lewat zebra cross, tidak ditilang. Ya saya ikut saja," tambah Baihaqi, pengguna motor yang lain.
Suara keras tanda ada penyeberang jalan dan ditandai lampu merah di zebra cross itu yang dimanfaatkan pengguna motor ikut menyebrang. Pantauan surya, ternyata zebra cross di jalan kembar Rajawali itu tidak seperti jalan kembar yang lain. Zebra cross nya terpisah oleh taman tengah atau dipasang penghalang sehingga hanya untuk pejalan kaki.
Tidak demikian dengan zebra cross di Jl Rajawali itu ternyata aspalnya terhubung mulus dan rata. Dangan lebar aspal penghujung dua jalan kembar itu 1 meter cukup leluasa sepeda motor menyerang lalu menuju jalan kembar di sisi yang main. Tidak dipisah pembatas jalan tapi langsung terhubung aspal dari dua sisi.
"Seakan memang difasilitasi para pengguna motor itu. Kenapa tidak dipasang pembatas Pedestrian dan lurus. Namun apa pun itu tidak bisa dibenarkan zebra cross untuk pengguna motor," kata Angga.
Baca Juga: Bukan Cuma Pemotor, Pengendara Mobil Juga Bakal Kena Denda Kalau Merokok
Saban menit selalu ada setidaknya lima penyeberang naik motor.
Dalam satu jam sudah ada 300 motor yang memanfaatkan zebra cross itu. Kalau sehari bisa ribuan motor. Angga menyarankan ditutup saja dengn pembatas Pedestrian tengah atau memasang akses menyeberang itu dengan palangan besi.
Bisa portal pendek permanen sehingga para pengguna motor tidak memanfaatkan fasilitas yang semestinya untuk pejalan kaki.
"Wong muter tidak jalan kaki saja kok tidak mau. Ini memang masalah berdisiplin dan sulitnya taat aturan," tambah Angga.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Aneh, Zebra Cross Dipakai Pengendara Motor, Pejalan Kaki Mengaku Tak Nyaman Nyeberang Bareng Motor,
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR