Otomania.com - Soal pelaksanaan Pemilu 2019, pendistribusian logistik ke tempat pemungutan suara (TPS) jadi faktor yang sangat penting.
Untuk Kota besar, pendistribusian logistik memang minim masalah, berbeda dengan daerah terpencil.
Prosesnya cukup rumit, karena tidak sedikit Desa terpencil yang punya akses jalan yang kurang memadai, tentunya menjadi kendala.
Salah satunya seperti terjadi di Dusun Nampu, Klitih dan Dusun Rapahombo di Desa Pojokklitih, Kecamatan Plandaan, Jombang, Jawa Timur.
Baca Juga : Bergaya Tracker Minimalis, Aslinya Motor Trail Honda Tapi Bukan CRF
Bagaimana tidak, kondisi geografis daerah itu mengharuskan distribusi logistik pemilu dilakukan dengan perjuangan ekstra.
Jangankan mobil, motor pun bakal kesusahan dalam menembus jalan menuju desa-desa ini kaena medan yang sempit.
Apalagi dalam beberapa hari terakhir hujan mengguyur daerah itu, sehingga makin menyulitkan petugas dalam pendistribusian.
"Kami gunakan beberapa motor trail, tapi tidak bisa terus digunakan karena jalanan jeblok.
Kerap kali kotak harus dipikul untuk melewati jalanan yang parah buruknya. Kadang juga harus ditarik dengan tambang," ujar Komisioner Panwaslu Kecamatan Plandaan, Nasarudin, dikutip dari Surya.co.id.
Baca Juga : Asyik Nih , Kalau Nissan X-Trail Facelift 4WD Ini Dijual Di Indonesia
Yup, jalan non aspal apalagi dengan kontur tanah yang tidak rata dan basah memang hanya bisa dilalui motor trail.
Pasalnya motor trail sebagai motor dual purpose memang disiapkan untuk menaklukan medan semacam ini.
Misalnya ground clearence yang lebih tinggi dari motor pada umumnya, ini berguna untuk mengantisipasi perbedaan tinggi pemukaan tanah sehingga meminimalisir risiko motor terbentur tanah.
Selain itu sokbrekernya juga punya ukuran yang panjang, sehingga bisa punya main travel yang juga besar.
Baca Juga : Lebih Asyik Mana Hyundai Santa Fe XG CRDi Atau Chevy Trailblazer LTZ?
Saat bertemu dengan permukaan tidak rata atau berlumpur, di sini motor trail dibekali dengan ban M/T yang grip-nya tentu lebih baik buat menembusnya.
Di luar itu bobot motor trail biasanya juga di-set agar tidak terlalu berat, sehinga memudahakannya dalam berakselerasi.
Kalau melibas jalan macam ini menggunakan motor biasa, bisa bebek, skutik, bahkan sport namun yang hanya berspesifikasi untuk di atas aspal, dijamin bakal kesulitan.
Selain absen semua spek motor trail di atas, penggunaan ban khusus aspal dijamin bakal ngesot kalau ketemu jalan berlumpur.
Baca Juga : Kode Banget! Ini Kata Suzuki Soal Trail 150 cc Barunya di Indonesia
Kalau saat ini di Indonesia, segmen trail ini diisi oleh setidaknya dua pabrikan yakni Kawasaki dan Honda.
Kawasaki di antaranya punya KLX 150 dan KLX 250, sementara Honda da CRF150L.
Untuk KLX 150 dan CRF150L harganya ada di angka Rp 30 jutaan, sementara KLX 250 dibanderol seharga Rp 63,7 juta.
Sebenarnya Yamaha juga bukannya tidak punya, di Yamaha ada WR250 R yang diimpor secara utuh dari Jepang dan dijual seharga Rp 97 juta.
Kalau gak pakai motor trail, bisa-bisa gagal ngoblos nih.
Artikel ini sudah tayang sebelumnya di GridOto.com dengan judul Andai Gak Ada Motor Trail, Salah Satu Desa di Jombang Gagal Ngoblos
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR