Otomania.com - Sebuah Toyota Kijang Innova mendapat kecelakaan di ruas tol Jombang-Mojokerto, Jatim.
Tepatnya di KM 710 jalur A ruas tol Jombang-Mojokerto, pukul 15:30 WIB, (13/2/19).
Saat peristiwa terjadi, Kijang Innova bernopol B 704 NAP itu mengangkut rombongan satu keluarga asal Jakarta.
Dugaan dari Kasat PJR Polda Jatim, AKBP Bambang Sukmo Wibowo kecelakaan akibat melaju kencang di atas 125 km/jam.
Baca Juga : Timbul Curiga Innova Parkir Lama Banget, Dibuka Pintunya Pemilik Sudah Kaku
Seperti seorang pembalap, lanjut Bambang, dan akhirnya ban pecah membuat tak terkendali lantas menabrak guard rail.
"Mobil sempat oleng sisi kiri menabrak keras dinding guard rail," ujarnya.
"Terpental beberapa meter dari titik tabrakan hingga posisi mobil menghadap berlawanan arah." terangnya.
Menurut Bambang, ada empat penumpang yang berada di kabin Innova putih tersebut.
Baca Juga : Toyota Innova dan Calya Tabrakan Beruntun, Penumpang Lansia Terlempar ke Jalan
Innova nahas saat itu dikemudikan Herman Adi (42) warga Jl Petojo Binatu Raya, Jakarta pusat.
Tiga penumpang mobil Pang Ping Siong (48) laki-laki, Tjong Soe Hian (67) perempuan dan Efendi (23).
"Penumpang mobil mengalami luka ringan dilarikan ke RSUD Ra Basoeni Mojokerto," ungkapnya.
Sesuai analisa sementara petugas di lapangan penyebab kecelakaan diduga dari ban belakang kanan pecah.
Baca Juga : Misteri Innova Pelat Merah, Antar VA Bertemu Klien di Kasus Prostitusi
Sehingga beban kendaraan tidak seimbang.
Apalagi saat ban pecah, Innova tengah melaju di kecepatan tinggi.
Hingga mengakibatkan sulit dikendalikan hingga oleng ke kiri bahkan sampai berputar arah usai membentur pembatas jalan tol.
Bambang mengatakan kondisi bodi mobil sisi kanan rusak parah hingga ringsek lantaran menabrak guard rail.
"Mobil yang terlibat laka tunggal sudah dievakuasi ke pos PJR km 684/A," pungkas AKBP Bambang Sukmo Wibowo.
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Mobil Innova Melaju Seperti Pembalap, Satu Keluarga Asal Jakarta Celaka di Tol Jombang-Mojokerto
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR