Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tol Bawen-Yogyakarta Panjangnya 10 km, Melayang di Atas Selokan Mataram

Irsyaad Wijaya - Selasa, 6 November 2018 | 13:30 WIB
Ilustrasi Tol bawen-Salatiga
Kompas Properti
Ilustrasi Tol bawen-Salatiga

Otomania.com - Pembangunan ruas jalan tol Bawen-Yogyakarta rencananya akan sepanjang 10 km.

Mulai perbatasan Jawa Tengah menuju Yogyakarta.

Tim Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan DIY berharap agar jalur tol tersebut bisa diteruskan hingga Solo.

Anggota Unit Manajemen Proyek Tim Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan DIY, Rani Sjamsinarsi, menyebutkan jalan tol yang akan dibangun sebagai program jalan Tol Yogya-Bawen itu memiliki panjang sekitar 10 km.

(BACA JUGA: Proyek Tol Bawen-Yogyakarta Sempat Heboh, Sleman Malah Sudah Cicil Persiapan)

Pembangunan dari DIY akan dimulai dari bendung Karangtalun, Minggir, Sleman dan akan memanjang hingga kawasan Ringroad utara.

“Panjangnya sekitar 10 kilometer, namun enggak tahu pasnya berapa,” katanya saat dihubungi Senin (9/11/2018).

Disinggung pembangunan jalan tol ini elevated atau melayang, Rani masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.

Namun, jika dibuat melayang maka akan melintasi sepanjang selokan Mataram dan berakhir di pojok ringroad utara barat.

(BACA JUGA: Tol Bawen-Yogyakarta Ditolak, Jokowi Sampai Turun Tangan)

Dikutip dari data lintas.pu.go.id, data layanan informasi dan konsultasi infrastruktur proyek Tol Bawen-Yogyakarta dibagi tiga bagian.

Bagian 1, Bawen ke Secang (STA 0 + 000 sampai STA 22 + 200) termasuk Simpang Bawen dan Simpang Secang.

Bagian 2, Secang ke Borobudur (STA 22 + 200 sampai STA 53 + 500) tanpa persimpangan.

Bagian 3, Yogyakarta ke Borobudur (STA 53 + 500 sampai STA 71 + 393.852) termasuk simpang Borobudur

(BACA JUGA: Tol Bawen-Yogyakarta Timbulkan Polemik, Pemprov Jateng Serahkan Evaluasi ke Kemendagri)

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan rencana pembangunan jalan tol Bawen Yogyakarta tidak lepas dari kepentingan masyarakat.

Hal itu ia sampaikan ketika berkunjung ke Kantor Tribun Jogja, Sabtu (27/10/2018).

Terkait rencana jalan tol yang mendapat penolakan dari kalangan DPRD, Ganjar Pranowo, mengatakan semua bisa didiskusikan, bahkan diperdebatkan.

Namun kepentingan masyarakat, tetap harus yang diutamakan.

(BACA JUGA: Kalau Tol Bawen-Yogyakarta Jadi Digarap, Magelang Sudah Siapkan Exit Tol)

Menurut Ganjar, kehadiran jalan tol dimaksudkan untuk menumbuhkan sektor pariwisata.

Dengan akses yang mudah, maka akan banyak orang datang ke Jawa Tengah.

“Jangan selalu bilang kalau ada tol ekonomi di sekitar mati. Banyak jalan untuk mengkreasi hadirnya satu pembangunan. Ini yang harus dilakukan,” ungkapnya.

Ilustrasi rencana jaringan jalan bebas hambatan Yogyakarta Jawa Tengah
Tribun Yogyakarta
Ilustrasi rencana jaringan jalan bebas hambatan Yogyakarta Jawa Tengah

Pun dengan keberadaan Candi Borobudur. Untuk mengundang wisatawan, harus memperbanyak event. Seperti Borobudur Marathon, semua akan menikmati.

Hotel, guest house sampai rumah warga akan menjadi tempat menginap para tamu. Artinya memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat.

“Kita genjot pariwisata, kita datangkan banyak orang. Ada yang bilang dolar naik aduh gawat, ya justru kita gairahkan pariwisata,” kata politisi PDI Perjuangan ini.

Editor : Iday
Sumber : TribunJogja.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa