Mereka berboncengan menggunakan Scoopy Nopol S 2574 menuju lokasi.
Sampai di lokasi, tersangka menyuruh korban untuk mengukur tanah itu.
Korban mengajak salah satu temannya yang saat itu berada di sawah.
Abdul memberikan uang jasa ukur kepada Jainul dan temannya sebesar Rp 10.000 perorang.
"Tak lama kemudian, Abdul beralibi akan membelikan rokok untuk kedua orang itu. Abdul bertanya merk rokok yang biasanya dihisap mereka. Setelah itu ia berpamitan untuk membeli rokok di warung dengan mengendarai motor milik Jainul," paparnya.
(BACA JUGA: Pendapat Pedas Cal Crutchlow, Romano Fenati Tak Layak Ikut Balapan Lagi)
Matahari saat itu sudah terbenam, Jainul dan temannya sudah menunggu sekira 4 jam.
Abdul tak kunjung datang memberikan pesanan rokok yang diinginkan.
"Ditunggu berjam-jam tidak kunjung datang, kemudian korban tersadar bahwa dia telah ditipu. Lalu ia melapor ke Polsek Pacet," ucap Misdak.
Misdak mengatakan, tindakan penipuan ini adalah ide dan inisiatif pribadi tersangka.
Tersangka memang sudah berniat menggasak motor Jainul usai pertemuan pertama.
(BACA JUGA: Tak Punya Ruang Gerak Tapi Nekat Menyalip, Pemotor Tewas Terlindas Truk)
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribunjatim.com |
KOMENTAR