Otomania.com - Keberhasilan Honda MotoGP saat ini enggak lain karena revolusi besar-besaran hingga ke mesin.
Memasuki musim 2017 Honda menyontek jenis mesin big bang yang lebih dulu dipakai Yamaha di MotoGP sejak 2004.
Hasilnya terbukti, performa RC213V yang dipakai Marc Marquez sangat powerfull di tahun lalu hingga sekarang ini.
Marc Marquez bikin gap lebar sebagai pimpinan klasemen sementara pembalap MotoGP saat ini sampai 59 poin.
(BACA JUGA: Harta Sampai Rp 5 Triliun, Koleksi Mobil Sandiaga Uno Terbilang Sederhana, Cuma Nissan Grand Livina dan X-trail)
Butuh Marc Marquez jatuh dua kali dan enggak ikut balapan supaya Valentino Rossi bisa menempel ketat raihan poin klasemen.
Masuk ke MotoGP 2017 Honda sudah enggak menggunakan lagi mesin jenis screamer.
Tahun 2016 terakhir Honda di MotoGP pakai mesin screamer.
Tahun 1990-an Honda menggunakan mesin big bang saat GP500.
(BACA JUGA: Diserempet Sampai Tersungkur, Peserta Lari Marathon Adu Pukul Dengan Pemotor di Surabaya)
Mesin big bang bisa bikin ban lebih panjang usianya dibanding mesin screamer.
Logikanya tenaga yang dihasilkan mesin big bang ada jeda sepersekian detik antar gerakan piston di posisi Titik Mati Atas (TMA) untuk menghasilkan tenaga dengan gerakan tiga piston yang lain.
"Sebelum 2017 Marc Marquez bermasalah dengan traksi ban saat sudut menikungnya tinggi. Setelah pakai mesin baru, Marc Marquez lebih nyaman," beber Santi Hernandes, Kepala Teknik Repsol Honda kepada Crash.net.
Yamaha menggunakan mesin big bang di MotoGP saat Valentino Rossi gabung ke tim Yamaha tahun 2004.
(BACA JUGA: Cari Gara-gara, Debt Collector Pukuli dan Tusuk Polisi di Cafe Dengan Pecahan Botol Kaca)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR