Timnya lantas melakukan pengukuran atas Pertamax Turbo yang diperoleh dari panitia.
Hasilnya mencengangkan.
Sebab, tertera oktan Pertamax Turbo yang diukur alat berlabel Oktis-2 tersebut cuma 86.
Ia membandingkan dengan bensin Pertamax yang dibelinya dari SPBU.
Setelah diukur, punya oktan 92.
(BACA JUGA: Johann Zarco Akhirnya Buka Suara, Alasannya Merapat ke KTM Lantaran Yamaha Enggak Pernah Ngontak)
"Memang alat yang saya punya beda sama yang dipakai Pertamina. Tapi apapun metodenya, harus ada pengukurannya," ucap Ade.
Beberapa hal yang menjadi perhatian di antaranya, bagaimana dengan seri sebelumnya?
Menurut Ade, seri sebelumnya ia tak menjumpai masalah meski tak begitu memperhatikan.
Sebab, ia pilih ikut regulasi yang ditetapkan panitia.
"Untuk balap, panitia yang sediakan bensin. Itu berlaku udah lama. Awal 2018 ditetapkan begitu."
(BACA JUGA: Subscribernya Tembus 4 Juta, Raditya Dika Bakal Giveaway Wuling Confero)
"Seri pertama, tangki bensin dikosongkan, diisi bensin dari panitia, disegel lalu dipasang transponder dan line-up."
"Seri kedua saya yakin aja. Soalnya di seri pertama, setelah disegel, enggak diutak-utik. Enggak ada masalah walaupun kita enggak ngecek oktan."
Pihaknya lantas mendokumentasikan pengukuran oktan bahan bakar yang dilakukan, sebagai berikut.
Simak videonya nih;
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR