Ia mulai curiga dengan kualitas Pertamax Turbo yang disediakan panitia balap.
"Free Practise, kualifikasi dan race, bensin harus dari panitia," ujarnya.
Ade lantas bertanya ke beberapa orang dan disebut-sebut ada masalah dengan bahan bakar.
Dengan asumsi ada masalah di bahan bakar, untuk race kedua, Minggu (1/7/2018) ia pun menyeting mesin untuk bensin oktan rendah.
"Race 2 saya set untuk bensin jelek, performa motor babak belur. Mau ngejar susah," ungkapnya.
(BACA JUGA: MotoGP Jerman Terancam Batal Digelar! Belum Ada Kesepakatan Jelas, Proposal Ditolak Pihak Sirkuit)
Usai lomba, saat beres-beres ia melihat catatan waktu tim-tim lain bagus-bagus.
Sementara catatan waktu timnya anjlok.
Ia lantas bertanya-tanya ke beberapa orang.
Diperoleh info jika beberapa tim tidak menggunakan Pertamax Turbo dari panitia.
Padahal menurutnya, sesuai aturan, tiap tim diharuskan mengikuti prosedur.
(BACA JUGA: Tubuh Sopir Truk Ambruk, Ternyata Ada Peluru Nyasar Mengenai Kepala Saat Melintas di Tol Jakarta )
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR