Sepanjang perjalanan menuju Jakarta, Arianto tak tahu pasti apakah ia memang akan dipertemukan dengan Jokowi.
"Belum tentu bertemu," ujarnya singkat. Ia selalu berbicara dalam kalimat pendek.
Baik Arianto maupun Deni, kakak iparnya, juga tak tahu di mana mereka akan diinapkan.
"Lihat saja besok, jadi atau tidak," kata Arianto.
(BACA JUGA: Sebelum Turing, Jokowi Pamerkan Kelengkapan Surat Motor Customnya)
Lantas, apa yang diharapkan Arianto dari rentetan peristiwa yang mengantarkannya berpergian sejauh 140 kilometer dari kampungnya?
"Saya ingin minta kerja di kampung. Saya sebenarnya juga ingin buka usaha," kata dia.
Pendidikan terakhir Arianto adalah sekolah menengah atas. Khotimah berkata, anak kelimanya itu tak dapat melanjutkan pendidikan karena kondisi ekonomi keluarga mereka.
Khotimah tak bekerja, sedangkan suaminya bekerja serabutan sebagai kuli bangunan. Tempat tinggal mereka berada di gang selebar satu meter.
"Selama ini Arianto bantu-bantu di tempat kakaknya, mereka sedang membangun rumah. Saya senang dia terkenal. Mudah-mudahan dia dapat pekerjaan," ujar Khotimah.
(BACA JUGA: 4 Kendaraan yang Naik Pamor Karena Jokowi Saat Peresmian Insfrastruktur)
BBC Indonesia menghubungi Komandan Paspampres, Mayjen Suhartono, untuk mengkonfirmasi penjemput Arianto merupakan bawahannya.
Namun ia tak dapat memastikan, apalagi Jokowi Kamis (11/04), diagendakan terbang ke Jayapura, Papua. "Belum ada arahan. Presiden masih kunjungan kerja," tuturnya.
Adapun, juru bicara Presiden, Johan Budi, belum mengetahui rencana pertemuan Jokowi dengan Arianto. "Saya akan cek dulu," tuturnya kepada BBC Indonesia.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | warta kota |
KOMENTAR