Otomania.com - Transaksi jual beli online saat ini sudah menjadi hal lumrah di kalangan masyarakat. Lebih praktis dan tak perlu susah payah pergi keluar rumah. Tapi itu tak bisa diterapkan untuk beli mobil.
Meskipun calon pembeli bisa mencari informasinya di internet, mereka akan tetap datang ke diler untuk memutuskan beli atau tidak.
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan, jual beli mobil berbeda dengan barang lain, karena harganya yang cukup tinggi.
Menurutnya, hal ini membuat pembeli mobil lebih memiliki emotional engagement (keterikatan emosional).
(BACA JUGA: Tak Ada Aturan yang Melarang Bayar Pajak Kendaraan Lewat Calo, Tapi...)
"Harga mobil tidak sama seperti HP. Harga mobil minimal Rp 100 juta. Harga HP mugkin di bawah Rp 20 juta," kata Soerjo saat hadir dalam acara yang diadakan Google Indonesia, di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Soerjo juga mengatakan kalau masa pakai mobil cenderung lama. Jadi calon pembeli perlu memastikan mobilnya itu tidak bakal bermasalah ke depannya.
Hal itulah yang membuat para calon pembeli belum bisa melakukan jual beli mobil secara online dan memilih berhubungan langsung dengan pihak diler.
"Karena memiliki kendaraan tidak hanya sekedar beli, pakai, habis masa pakai selesai. Tapi rata-rata masa pakai bisa 3-4 tahun. Jadi walaupun ada digital platfom, konsumen bisa booking segala macam, tapi yang pertama mereka tetap akan menghubungi sales," ujar Soerjo.
Editor | : | Donny Apriliananda |
Sumber | : | KompasOtomotif |
KOMENTAR