Jakarta, Otomania.com - Mercedes-Benz GLA generasi terbaru sudah resmi diluncurkan di Indonesia, Kamis (15/6/2017). Sport Utility Vehicle (SUV) kompak yang dijual di Tanah Air, yakni GLA 200 AMG Line, dan AMG GLA 45 4Matic.
Keduanya diklaim Mercedes-Benz punya ubahan yang signifikan, baik dari sisi eksterior maupun interior. Namun, karakternya sebagai SUV kompak tetap dipertahankan.
Pertama, kita kupas 200 AMG Line yang sudah menggunakan suspensi lebih tinggi 30 mm dari generasi sebelumnya. Tingkat kenyamanan diklaim bertambah karena ground clereance lebih tinggi.
Bagian depan, yaitu bemper mengalami ubahan yang membuat karakter SUV menjadi lebih kental. Bahkan sudah menggunakan pelek alloy AMG 5-spoke 19 inci. Sistem pencahayaan lampu depan sudah LED high performance.
Bergerak ke interior, material dibuat dengan bahan berkualitas tinggi . Sistem hiburan didukung dengan layan delapan inci, dan kompartemen penyimpanan pada konsol tengah juga dikelilingi oleh bingkai krom.
Selanjutnya beralih ke AMG GLA 45 4Matic yang bagian apron didesain ulang. Nilai koefisien hambatan pada GLA berada pada angka 0.33, lebih rendah dibandingkan model sebelumnya.
Lampu depan sudah menggunakan LED High Performance. Louvre kembar pada kisi-kisi radiator AMG Twin Blade sekarang dibalut dengan krom perak, begitu pula dengan sisipan pada panel sisi.
AMG GLA 45 4MATIC hadir dengan pelek multi-spoke light-alloy 20 inci dan tersedia dalam dua pilihan warna painted matte black dengan high-sheen rim flange atau painted titanium grey dengan high-sheen finish.
Ruang interior, dasbor sudah dibalut dengan kulit buatan ARTICO dan telah diberikan sorotan eksklusif dengan topstitching merah yang kontras. Kunci mobil dan tuas E-Select sekarang telah dihiasi oleh lambang AMG.
Klaster instrument telah diberikan desain angka baru dan speedometer dibagi menjadi tahapan 30 km/jam. Jarum baru dengan pusat jarum berwarna hitam dan bingkai krom di sekeliling layar roda gigi juga memastikan pengalaman kokpit kendaraan yang luar biasa.
| Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR