Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Teknik Menikung yang Tepat di Jalan Raya

Setyo Adi Nugroho - Rabu, 31 Mei 2017 | 16:46 WIB
Pengunjung test ride sepeda motor yang dipamerkan saat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (29/4/2017). Ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia ini akan berlangsung hingga 7 Mei mendatang.
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Pengunjung test ride sepeda motor yang dipamerkan saat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (29/4/2017). Ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia ini akan berlangsung hingga 7 Mei mendatang.


Jakarta, Otomania.com – Tren melibas tikungan di jalan raya dengan gaya pebalap MotoGP dilakukan para pengguna motor. Saat menghabiskan akhir pekan dengan teman-teman satu komunitas atau sedang berkumpul, gaya berbelok ini banyak digunakan.

Padahal penggunaan gaya berbelok ini di jalan raya dipandang berbahaya dan tidak perlu. Pasalnya kemungkinan motor slip dan terjatuh cukup besar. Belum lagi mengganggu pengguna jalan lain.

”Cara berbelok sepeda motor di jalan raya tidak perlu macam-macam. Penggunaan teknik line in seperti di MotoGP baiknya hanya dilakukan di sirkuit. Begitu juga teknik berbelok line out hanya digunakan saat kita sedang menggunakan motor cross di area outdoor,” ucap Siswanto, instruktur berkendara Honda Wahana saat dihubungi, Rabu (31/5/2017).

Teknik berbelok yang tepat digunakan saat berada di jalan raya adalah line with. Teknik menikung ini antara sepeda motor dan pengendara mengikuti arah yang sama dengan arah tikungan.

Selain itu untuk menikung sebenarnya membutuhkan beberapa proses sebelum, saat dan setelah di tikungan agar dapat berkendara dengan selamat. Misal proses sebelum sampai di tikungan, pengendara memperlambat laju motor dengan menurunkan gigi transmisi atau melakukan pengereman sambil menutup tuas gas.

Kemudian arahkan ke bagian luar jalan untuk menuju tikungan, misalkan ingin belok kanan, gunakan sisi jalan terluar untuk masuk ke tikungan. Ini disebut prinsip out to in. Prinsip ini membantu memberikan ruang dan sudut pandang yang luas saat berbelok.

Selama berbelok tetap tutup putaran gas. Kepala menengok untuk mengawasi kondisi jalan di depan agar waspada dengan kemungkinan bahaya yang dapat terjadi.

Setelah motor sudah melewati titik keluar dari tikungan, pengendara dapat membuka gas untuk melaju kembali. Ini juga bertujuan mengembalikan posisi motor tegak kembali.

”Jangan coba menggunakan teknik lain di lingkungan yang tidak terkontrol. Bahaya mengintai bukan saja biker tersebut juga orang lain. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi di jalan raya,” ucap Siswanto.

Editor : Azwar Ferdian

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa