Jakarta, Otomania.com – Di Indonesia, salah satu faktor yang bisa menentukan masyarakat memilih mobil bermerek tertentu karena harga jual di pasar mobil bekas (mobkas) tetap tinggi. Lalu bagaimana caranya General Motors (GM) Indonesia menjaga hal itu buat merek Chevrolet?
Dari keterangan Presiden Direktur GM Indonesia Gaurav Gupta, tidak ada program yang didedikasikan langsung untuk menjaga nilai jual mobkas. Strategi GM Indonesia memberikan pelayanan dengan menjaga kondisi mobil konsumen tetap baik agar harganya tetap tinggi saat dijual kembali.
“Sebenarnya itu faktor penting, tidak hanya di Indonesia tapi juga di banyak negara masyarakat mempertimbangkan nilai jual kembali sebelum memutuskan membeli. Program iCare yang kami punya meliputi semua servis, perawatan, dan garansi. Jika semua hal itu terjaga, maka harga jual kembali bakal membaik,” kata Presiden Direktur Gaurav Gupta, di Gianyar, Bali, Rabu (4/4/2017).
Ada banyak cara yang dilakukan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) buat menjaga harga mobkas. Salah satunya seperti dilakukan Hyundai Mobil Indonesia dengan program Buy Back Guarantee.
Program yang berjalan sejak 2005 itu menjamin Hyundai akan membeli jika konsumen ingin menjual mobilnya. Mobil Hyundai yang ikut program lantas dijual dalam tahun pertama atau odometer di bawah 20.000 km akan dihargai 85 persen dari nilai off the road. Pada tahun kedua (belum 40.000 km) dibeli 75 persen dan pada tahun ketiga (belum 65.000 km) dihargai 70 persen.
Gaurav mengatakan tidak ingin menjalankan program seperti itu. Alasan yang pertama program yang selama ini sudah berjalan dikatakan diterima dengan baik oleh konsumen. Kedua, aktivitas buy back dikatakan tidak bertahan lama.
“Tentu buy back bisa mendukung nilai jual kembali tapi saya tidak tahu kalau program itu akan berkelanjutan. Ini termasuk aksi jangka pendek, yang perlu kami lakukan adalah membuat program yang melekat di aftersales, kualitas, merek, semua itu lebih banyak membantu di nilai jual kembali,” kata Gaurav.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR