Jakarta, Otomania – Saat beli mobil baru, biasanya pihak diler akan menawarkan asuransi perlindungan kendaraan. Tetapi apa asuransi itu perlu? Apa untungnya kalau pakai asuransi?
Biasanya ada dua jenis asuransi kendaraan, yaitu Total Lost Only (TLO) atau comprehensive yang dulu disebut all risk. Pada TLO perusahaan asuransi memberikan jaminan atas kehilangan atau kerusakan total kendaraan sedangkan comprehensive menjamin perbaikan kerusakan sebagian atau seluruh kendaraan.
Buat mendapat layanan asuransi maka konsumen harus membayarkan premi yang berlaku selama periode tertentu. Pengenaan premi dihitung atas persentase rate dari perusahaan asuransi yang dikalikan harga kendaraan.
Besar rate, bisa berbeda-beda tergantung perusahaan asuransi walau batas bawah dan atas sudah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, pada umumnya premi comprehensive lebih besar ketimbang TLO.
Misalnya, harga kendaraan Rp 100 juta dikenakan rate 3,82 persen untuk jenis comprehensive dari perusahaan asuransi X. Maka premi yang harus dibayar konsumen Rp 3,82 juta. Perlu diketahui, semakin mahal harga mobil maka rate semakin kecil.
Pilih mana?
Pilihan asuransi TLO atau comprehensive ditentukan kebutuhan konsumen. Salah satu pertimbangannya bisa dinilai dari risiko pemakaian kendaraan.
Bila risiko kehilangan atau kerusakan parah tinggi, maka sebaiknya pakai TLO. Jika dianggap risiko kerusakan ringan lebih sering/tinggi ketimbang kehilangan atau kerusakan parah, maka comprehensive pilihan terbaik. Pertimbangan lainnya disesuaikan dengan dana yang dipunya.
Iwan Pranoto, Marketing Communication and Public Relations Head Asuransi Astra, menjelaskan, asuransi bukan investasi sebab uang yang diberikan konsumen bakal hangus ketika periodenya habis.
“Jadi sebenarnya tergantung bagaimana cara kita memperlakukan aset disesuaikan ketersediaan dana. Ini mirip mau pilih tiket terusan atau hanya satu wahana saja. Asuransi itu kan untuk menambah kepercayaan diri di jalan karena ada jaminan rasa aman,” kata Iwan Senin (24/1/2017).
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR