Jakarta, Otomania – Salah satu bagian yang perlu diperhatikan oleh pemilik mobil adalah kondisi pelumas mesin. Pemakaian sehari-hari dan bertemu dengan berbagai kondisi lalu lintas membuat pemilihan pelumas untuk melindungi mesin menjadi penting.
“Fungsi utamanya mengurangi gesekan antara metal dan metal di dalam mesin. Juga menjaga temperatur mesin tidak panas,” ucap Arifin dari Warung Oli, Pasar Otomotif Kemayoran saat ditemui beberapa waktu lalu.
Menurut Arifin, kondisi pelumas mesin bergantung juga pada pemakaian yang dilakukan pemilik kendaraan. Salah satu yang jarang disadari namun membuat kerja pelumas kurang optimal melindungi mesin adalah kebiasaan berpergian dengan jarak dekat.
Pasalnya, pelumas membutuhkan waktu untuk dapat bekerja optimal melingkupi seluruh bagian mesin. Saat mobil hanya digunakan sebentar, kerjanya malah lebih berat.
“Misal hanya dipakai dari rumah ke sekolah, ke pasar, itu malah mesin bekerja lebih berat. Suhu optimal pelumas bekerja pada 70 sampai 80 derajat, saat baru mau sampai suhu optimal, mesin sudah dimatikan. Akibatnya berpengaruh ke mesin yang juga bekerja lebih berat,” ucap Arifin.
Dihubungi secara terpisah, Technical and Training for Motul Indonesia, Ishadat Salam mengungkapkan, pemakaian jarak pendek pengaruhnya terhadap pelumas tergantung dari kondisi kendaraan dan pelumasnya. Jika pelumas yang digunakan berkualitas baik, maka pemakaian jarak pendek dan jauh tidak jadi masalah.
"Pemakaian yang sering untuk jarak pendek lebih dilihat bagaimana kondisi kendaraannya dan kualitas pelumasnya. Selama kualitas pelumasnya bagus tidak terlalu masalah. Cukup ikuti petunjuk penggantian dari buku manual, baik untuk jarak pendek maupun jauh," ucap Ishadat saat dihubungi Otomania, Kamis (19/1/2017)
Menurut Ishadat, mobil dengan tahun pembuatan di bawah 2009 baiknya ganti pelumas berkala tiap 5.000 km. Untuk mobil di atas 2009, penggantian disarankan setiap 10.000 km.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR