Jakarta, Otomania – Bicara mengenai All New Honda CBR250RR tidak lengkap rasanya tanpa menyinggung teknologi throttle by wire pada motor sport ini. Honda tidak lagi menggunakan tali untuk mengoperasikan gas namun digantikan dengan potensiometer.
Selain itu, Honda menawarkan tiga mode berkendara yakni Comfort, Sport dan Sport +. Untuk pengoperasiannya bisa dilakukan dengan menekan tuas di setang kemudi kiri, tepatnya dioperasikan dengan telunjuk tangan kiri. Penggantiannya dapat dilakukan saat motor bergerak dengan syarat tuas gas menutup.
Setelah puas membahas posisi duduk dan performa motor seharga Rp 63 jutaan ini untuk harian, pembahasan kini ke mode berkendara yang ditawarkan Honda. Selama beberapa hari penggunaan, Otomania bermain-main dengan tiga pilihan mode yang punya karakter berbeda.
Mode Comfort adalah yang paling sering digunakan. Mode ini membuat respon mesin 250 cc Paralell Twin Cylinder sedikit terlambat. Rasanya seperti tenaga mesin tertahan dan naiknya putaran mesin pelan.
Mode ini pas dengan kondisi lalu lintas yang ramai dan di tengah kemacetan. Suplai tenaga dapat diatur dengan mudah dan tidak berlebihan.
Namun bukan berarti mode ini tidak bisa digunakan untuk melaju kencang. Beberapa kali Otomania sempat menyentuh angka 100 kpj cukup cepat. Maka penggunaan mode ini menurut kami paling tepat untuk berkendara harian di lalu lintas padat.
Mode Sport jadi mode kedua yang digunakan. Honda membuat mode ini menjadi mode awal saat mulai berkendara atau default mode.
Sport membuat respon mesin 8 klep ini terasa pas dengan putaran gas. Tidak ada penahan seperti di mode Comfort, motor berakselerasi seperti keinginan saat gas diputar. Kesempatan menjajal mode ini dilakukan saat kondisi lalu lintas lancar.
Mode terakhir adalah Sport +. Mode ini membuat respon mesin yang di atas kertas mampu menghasilkan tenaga 38,7 dk di putaran 12.500 rpm dan torsi 23,3 Nm di putaran 11.000 rpm menjadi lebih galak, dengan indikator putaran mesin bergerak cepat ke batas 14.000 rpm. Tidak terlalu banyak kesempatan unjuk menjajal mode ini kecuali di lingkungan tertutup yang aman.
Mode Sport + cocok digunakan untuk keperluan di lintasan balap. Untuk harian, bisa digunakan bagi pengendara yang butuh akselerasi cepat, misalnya mendahului kendaraan lain. Namun setelah bertemu keramaian dan kemacetan mode ini sedikit merepotkan karena respon mesin berlebihan untuk bermanuver.
Hal yang membedakan lainnya dari penggunaan mode berkendara ini adalah suara knalpot yang ikut berubah di tiap mode. Comfort lebih kalem meski tetap mengeluarkan deru sporty, namun Sport dan Sport + membuat knalpot menyalak lebih keras.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR